Generasi Milenial Didorong Terjun ke Dunia Pertanian, Bagaimana Caranya?

Generasi Milenial Didorong Terjun ke Dunia Pertanian, Bagaimana Caranya?

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 25 Sep 2021 20:15 WIB
Sejumlah petani memanen padi di Cikarang, Jawa Barat. Meski panen kali ini terbilang cukup, tapi para petani ini tetap menjerit. Kenapa?
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Selain Edi, Pupuk Indonesia juga membina puluhan petani muda lainnya dari berbagai daerah. Mereka mengembangkan dan meningkatkan produktivitas dari berbagai macam komoditas pertanian dan berhasil memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Banyuwangi. Jumlah petani di Banyuwangi pun masih cukup signifikan, yaitu sekitar 126 ribu orang yang tergabung dalam 1.595 kelompok tani.

Walaupun demikian, regenerasi petani juga menjadi sebuah tantangan di Banyuwangi. Namun, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program unggulan untuk menarik minat generasi milenial di bidang pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu program kami adalah Jagoan Tani, dimana kami menghadirkan sektor pertanian yang lebih modern dan terdigitalisasi," ujar Ipuk.

Jagoan Tani merupakan program kompetisi generasi milenial di bidang pertanian. Dalam program ini, pemerintah daerah Banyuwangi memberikan stimulus kepada pemenang. Seperti penyediaan lahan, hadiah dalam bentuk modal usaha pertanian, hingga menyediakan mentor dari kalangan akademisi dan praktisi.

ADVERTISEMENT

"Salah satu adalah Pak Panji, Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, yang telah menjadi salah satu mentor dalam program Jagoan Tani," ujar Ipuk.


(ara/ara)

Hide Ads