Staf Khusus Jawab Tudingan Erick Thohir 'Main' Bisnis PCR

Staf Khusus Jawab Tudingan Erick Thohir 'Main' Bisnis PCR

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 03 Nov 2021 06:10 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Tangkapan Layar (Foto: YouTube Channel Setpres)
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir diterpa kabar tak sedap. Ia dituding 'bermain' dalam bisnis tes PCR.

Bukan hanya Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga dicatut.

Tudingan Erick Thohir bermain PCR pun dibantah Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Menurut Arya, hal tersebut tendensius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Isu bahwa Pak Erick bermain tes PCR itu isunya sangat tendensius," katanya kepada media, Selasa (2/11/2021).

Arya pun mengurai data tes PCR di Indonesia. Sampai saat ini, tes PCR telah mencapai 28,4 juta. Sementara, PT GSI yang dikaitkan dengan Erick Thohir hanya melakukan tes sebanyak 700 ribu.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5% gitu. Kalau mencapai 30%, 50% itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5%," ujarnya.

Arya mengatakan, Yayasan Adaro yang dikaitkan dengan Erick Thohir hanya memegang saham 6% di GSI. Menurutnya, sangat minim perannya di tes PCR.

"Jadi bayangkan, GSI itu hanya 2,5% melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu yayasan kemanusiaan Adaro-nya hanya 6%. Jadi bisa dikatakan yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR," terangnya.

Arya juga bilang, sejak jadi menteri, Erick Thohir tidak lagi aktif di urusan bisnis dan yayasan itu. Arya menegaskan, dugaan keterlibatan Erick di bisnis PCR jauh sekali.

"Kemudian di yayasan kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi aktif di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali," terangnya.

"Jadi jangan tendensius seperti itu kita harus lebih clear melihat semua," katanya.

Simak video 'Isu Luhut Ikut Bisnis PCR, Apa Kata Jubirnya?':

[Gambas:Video 20detik]



Kenapa bisa ada tudingan ini? Cek halaman berikutnya.

Kehebohan sejumlah menteri bermain di PCR sebelumnya diungkap Mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto. Menteri-menteri tersebut diduga memiliki keterkaitan dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia.

"Gunakan akal sehat. Seorang Menko Marives merangkap jabatan sebagai Koordinator PPKM. Dia pucuk pimpinan dalam hal kebijakan Covid-19 dan investasi. Lalu, seorang Menteri BUMN merangkap Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri Kesehatannya bekas Wakil Menteri BUMN," tulisnya di Facebook.

"Tapi, menteri itu ternyata terafiliasi (ada kaitannya) dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia. Unit usaha PT itu adalah GSI Lab yang jualan segala jenis tes Covid-19: PCR Swab Sameday (275 ribu), Swab Antigen (95 ribu), PCR Kumur (495 ribu), S-RBD Quantitative Antibody (249 ribu)," lanjutnya.

Unggahan itu pun kemudian viral di media sosial. Sebelumnya, Juru Bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi juga membantah Luhut 'bermain' di bisnis tes PCR. Menurut Jodi, Luhut memang mendapat ajakan oleh beberapa kelompok pengusaha membentuk GSI.

Namun, dia menegaskan hal itu dilakukan bukan untuk berbisnis, apalagi cari untung. Jodi menjelaskan perusahaan dibentuk dalam rangka inisiatif membantu penyediaan tes COVID-19. Dia mengatakan GSI terbentuk di awal pandemi saat penyediaan tes COVID-19 jadi kendala besar di Indonesia.

"Terkait GSI, jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan test COVID-19 dengan kapasitas test yang besar. Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala," ungkap Jodi kepada detikcom.


Hide Ads