Harga minyak goreng makin mahal di pasaran. Pemerintah pun segera turun tangan mengatasi masalah tersebut
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menjelaskan pemerintah akan melakukan berbagai upaya, salah satunya penyediaan minyak goreng dengan kemasan sederhana.
"Pembahasan penyediaan minyak goreng dengan kemasan sederhana sedang dibahas marathon dengan pelaku usaha minimal untuk mengamankan sampai Natal dan Tahun Baru" katanya kepada detikcom melalui pesan singkat, Jumat (5/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pemerintah juga akan memastikan pasokan minyak goreng di dalam negeri aman. Kemudian, juga memastikan tidak semua minyak sawit mentah crude palm oils (CPO) diekspor ke luar negeri.
"Memastikan pasokan minyak goreng di dalam negeri, saat ini stok dalam negeri 628 ribu ton (cukup utk 1,5 bulan) hal ini penting jangan sampai CPO diekspor semua," jelasnya.
Sementara penyebab dari kenaikan harga minyak goreng, disampaikan karena adanya hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga naik.
"Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7% dan menyebabkan turunnya pasokan dunia," katanya kepada detikcom melalui pesan singkat, Jumat (5/11/2021).
Kemudian, produksi crude palm oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8%. Hal itu dikatakan karena kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi.
"Krisis energi di beberapa negara , India, China, Eropa, sehingga mengalihkan ke bioenergi termasuk biodiesel. Biaya logistik tinggi (akibat pandemi) karena penurunan frekuensi pelayaran sehingga space kapal angkut terbatas juga berdampak pada kelangkaan kontainer internasional," pungkas Oke.