Unicorn Menjamur di RI, Mendag: Jangan Senang Dulu, yang Kuasai Singapura

Unicorn Menjamur di RI, Mendag: Jangan Senang Dulu, yang Kuasai Singapura

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 19 Nov 2021 17:27 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Indonesia menjadi ladang bagi startup unicorn. Namun Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Singapura lah yang merajai perusahaan rintisan dengan nilai kapitalisasi lebih dari US$ 1 miliar.

"Jangan senang dulu. Kalau kita lihat siapa yang menguasai daripada unicorn-unicorn ini? bukan Indonesia, yang kuasai itu sebenarnya Singapura," katanya dalam Digital Technopreneur Fest & Technopreneur Campus FORBIS, Jumat (19/11/2021).

Lutfi menjelaskan ekonomi Indonesia secara GDP saat ini kira-kira Rp 15.400 triliun atau setara US$ 1,1 triliun, dan pertumbuhannya di akhir 2030 diperkirakan mencapai 1,5 kali lipat, yakni antara Rp 24 ribu triliun sampai Rp 30 ribu triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, di dalamnya ada ekonomi digital yang diperkirakan akan tumbuh dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun atau tumbuh 800% dalam 9 tahun ke depan.

"Dan kalau kita lihat apa saja pertumbuhan dari ekonomi digital? yang pertama yang terbesar adalah e-commerce, e-commerce akan merajai kira-kira US$ 120 billion atau setara dengan Rp 1.900 triliun," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Lanjut dia, ukuran ekonomi digital Indonesia akan tumbuh 8 kali lipat menjadi US$ 323 miliar. Jika itu tercapai, Indonesia akan menjadi 6 kali lebih besar dari Malaysia, 7 kali lebih besar daripada Filipina, 9 kali lebih besar dari Singapura, dan menjadi 4 kali lebih besar dari Vietnam.

Kembali ke unicorn, menurutnya Indonesia bisa bangga punya Gojek dan Tokopedia sebagai startup raksasa. Namun, itu belum ada apa-apanya dibandingkan Singapura. Negara kecil itu mendominasi ekonomi digital di Asia Tenggara.

"Sebenarnya yang terbesar-terbesar mereka itu datangnya dari Singapura, rakyat 5 juta tetapi menguasai ekonomi digital di Asia Tenggara," tambahnya.

(toy/eds)

Hide Ads