Trenggono menegaskan bahwa setiap zona akan memiliki rambu-rambu area penangkapan, jumlah ikan yang boleh ditangkap, musim penangkapan, jumlah dan ukuran kapal, jenis alat tangkap, kapasitas pelabuhan perikanan, penggunaan ABK lokal, lokasi untuk suplai pasar, hingga kepada ketentuan mengenai pelaku usaha yang bisa melakukan pemanfaatan.
"Saya juga akan memastikan, implementasi kebijakan ini akan diawasi melalui sistem pengawasan yang terintegrasi dan terukur," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, program Pengembangan Perikanan Budidaya untuk Peningkatan Ekspor akan terfokus pada empat komoditas unggulan, yaitu udang, lobster, kepiting, dan rumput laut.
"Target kami agar di tahun 2024, produksi udang mencapai 2 juta ton dan dapat meningkatkan devisa negara, melalui evaluasi lahan budidaya, teknologi serta pendataan, lalu revitalisasi tambak, dan modelling tambak," tutur Trenggono.
Program terobosan ketiga, Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya Perikanan Berbasis Kearifan Lokal akan mengembangkan potensi perikanan di wilayah pedalaman, pesisir, dan laut.
Trenggono juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan terhadap pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang telah dilakukan di Kepri.
"Saya sangat senang dan mengapresiasi upaya dan dukungan yang telah Bapak Gubernur serta seluruh tim di Provinsi Kepri dalam membangun sektor kelautan dan perikanan di Kepri ini," pungkasnya.
(akd/hns)