Dari hasil menjual mobil itu, Pawiro langsung membeli banyak jenis merpati hias. Karena kesukaannya akan memelihara merpati, usahanya mulai berkembang dan mampu mendulang puluhan juta rupiah.
"Dari tidak punya mobil, motor dan rumah karena kan masih ngontrak akhirnya tahun 2013 mulai bisa bayar tempat ini (tempat tinggalnya saat ini)," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saat itu bisnis lancar untuk jual beli merpati hias dengan omzet sampai Rp 30 juta sampai Rp 40 juta perbulan, itu ternakan sendiri," lanjut Pawiro.
Pasalnya, untuk perawatan merpati hias terbilang mudah khususnya buring pemakan biji-bijian. Seperti hanya tinggal menyediakan kandang, menyediakan tempat minum dan makan beserta isinya, tempat bersarang dan kalau perlu dikasih jamu.
Capaian tersebut membuat pria murah senyum ini mulai mengembangkan merpati hias hingga merpati endemik. Bahkan, untuk merpati endemik sempat diekspor ke luar negeri.
"Jenis merpati endemik ada 17-20 ekor, saat itu sempat ekspor ke Qatar senilai Rp 300 juta, lalu Mesir sempat ekspor senilai Rp 150 juta," ucapnya.
Pawiro mengaku bisa menembus hingga pasar luar negeri karena memasarkan hasil ternakan burung merpati melalui platform digital. Selanjutnya, ketika ada pembeli yang tertarik dan ingin membeli dengan jumlah besar dia berkolaborasi dengan peternak lain.
"Itu (uang jualan burung sampai luar negeri) dibagikan ke teman-teman breeding yang ternak di sekitaran kita. Sampai terakhir ekspor merpati krey ke Bangladesh, saat itu beberapa ratus pasang pesannya dan nilainya hampir Rp 200 juta," ucapnya.
"Teknisnya pembeli ke sini milih sendiri dan kita kumpulkan dari para peternak dan ada yang masuk kita indenkan lagi ke komunitas dan dijual lagi," imbuhnya.
Saat ini, Pawiro memiliki ratusan merpati hias dengan berbagai jenis. Tak hanya merpati hias, dia juga mengembangbiakkan berbagai jenis burung lainnya.
"Kalau jumlah burung saat ini ada ratusan, ya paling paling 250 ekor lebih tapi itu belum sama yang merpatinya ya," ujarnya.
"Karena di sini itu selain jenis punai super dove, paling mudah jenis tekukur, tekukur warna, tekukur hias, terus puter, jenis puter ada puter lokal, dederuk merah Sulawesi, delimukan Jawa, Sulawesi, pergam (imperial pigeon), terus lainnya seperti johan, johan (burung) pemakan buah," lanjut Pawiro.
Berapa omzetnya? baca di halaman berikutnya
Simak Video "Polisi Tangkap Buron Kasus Penipuan Bermodus Gendam di Jateng!"
[Gambas:Video 20detik]