Minta Tambahan Anggaran, Memang Kerja MPR Apa Saja?

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 03 Des 2021 11:16 WIB
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad/Foto: MPR
Jakarta -

Permasalahan dari permintaan pimpinan MPR agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berawal dari masalah anggaran. Selain itu pihak MPR RI juga menuding Sri Mulyani tidak menghargai karena beberapa kali mangkir dari undangan rapat.

Terkait masalah anggaran, MPR tak terima karena anggarannya disunat dengan alasan untuk penanganan pandemi COVID-19. MPR mendapatkan jatah anggaran di 2022 sebesar Rp 695,7 miliar, jauh lebih rendah dari permintaan MPR sebesar Rp 1,4 triliun.

Seiring dengan polemik ini bergulir, banyak pihak yang juga mempertanyakan kinerja MPR sampai minta anggaran sebesar itu. Wakil Ketua MPR RI Bidang Anggaran Fadel Muhammad awalnya menekankan bahwa pihaknya memahami situasi pandemi saat ini yang mengharuskan pemerintah melakukan pemangkasan anggaran terhadap seluruh kementerian dan lembaga.

"Iya itu kan kita mengerti, kita yang membantu pemerintah untuk mengatur membantu supaya penanganan COVID-19 dapat anggaran. Yang jadi persoalan adalah dari Kemenkeu menganggap MPR seperti dulu saja," tuturnya dalam program Blak-blakan detikcom, Jumat (3/12/2021).

Fadel menilai Kementerian Keuangan tidak memperhitungkan bahwa pimpinan MPR saat ini sudah berjumlah 10 orang. Lebih banyak dari masa-masa sebelumnya yakni empat orang.

Lalu dia juga menjelaskan bahwa MPR memiliki kegiatan rutin seperti sosialisasi empat pilar MPR, kunjungan ke dapil, hingga kegiatan penelitian.

"Kemudian sekarang kegiatannya untuk sosialisasi 4 pilar itu malah bertambah, dan semua orang meminta hal ini dan semua anggota MPR kita beri kesempatan ke dapil mengenai 4 pilar ini. Dan banyak kegiatan-kegiatan penelitian, apalagi sekarang kita lagi sibuk-sibuk dengan pokok-pokok haluan negara seperti GBHN," terangnya.

Fadel juga menegaskan, bahwa MPR juga sudah melakukan efisiensi dengan menerapkan rapat secara daring. Namun menurutnya hal itu tidak menjadi alasan anggaran MPR bisa dipotong.

"Iya kita sudah berkali-kali mengatakan kita mengerti, tapi kan bukan berarti harus dipotong setengah. Dari Rp 1 koma sekian triliun sekian jadi Rp 600 miliar. Kita kan juga malu kalau bicara anggaran terus pada pendudukan lembaga negara, ya malu kita, nggak enak gitu," tutupnya.

Lihat juga Video: Blak-Blakan Fadel Muhammad: BLBI Bank Intan Sudah Selesai






(das/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork