Bali Mau Dijadikan Pusat Digital RI, UMKM Diminta Lakukan Hal Ini

Bali Mau Dijadikan Pusat Digital RI, UMKM Diminta Lakukan Hal Ini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 03 Des 2021 16:03 WIB
Calon penumpang pesawat udara menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (21/8/2021). Menurut pengelola bandara tersebut, terjadi peningkatan jumlah rata-rata penumpang harian sekitar 10-15 persen setelah pemberlakuan aturan syarat perjalanan antar Pulau Jawa-Bali yang bisa menggunakan hasil tes COVID-19 berbasis Antigen bagi penumpang yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap dan diprediksikan jumlah tersebut akan terus meningkat dengan turunnya tarif tes COVID-19 berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Jakarta -

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini menjadi salah satu pendorong perekonomian nasional. Oleh karena itu, UMKM juga harus berinovasi untuk meningkakan transaksi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengungkapkan saat ini UMKM di Bali masih membutuhkan dorongan untuk penjualan baik transaksi digital maupun konvensional. Bali didorong untuk menjadi pusat digital di seluruh Indonesia.

"Nantinya anak-anak muda ini akan membantu orang tuanya untuk menggunakan aplikasi digital pada UMKM-nya," kata dia, dikutip Jumat (3/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bali juga diharapkan bisa menjadi penggerak digitalisasi di luar Pulau Jawa. Dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali, yang maju digitalisasi startup-nya adalah Denpasar, Badung dan Gianyar. Sedangkan sisanya seperti Jembrana dan Karangasem masih perlu didorong untuk mengembangkan digitalisasi pada UMKM.

"Bagaimana pun Bali merupakan episentrum pariwisata di Indonesia, sehingga bisa dijadikan magnet bagi startup baru," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Asisten Gubernur BI dan juga Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta menyebutkan visi menjadikan Bali sebagai Digital Startup Paradise sudah sangat tepat dan harus didukung bersama-sama.

"Bali Startup Summit #SiliconBali, Enabling Bali as Digital Startup Paradise, ini sudah sangat tepat dan saya mengamini ini. Kita optimis akan bersama-sama mewujudkan ini dan kami di Bank Indonesia mendukung penuh," katanya.

Pihaknya lantas mendorong startup di Bali mampu mengambil peran lebih besar dalam peluang ekonomi digital dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, jangan sampai dikalahkan startup dari luar.

"Saya mendukung startup di Bali agar kita jadi tuan rumah di rumah sendiri jangan hanya jadi pegawai, kita mengembangkan dan kita menikmati apa yang kita kembangkan," tegasnya lantas menyebutkan BI juga menyediakan platform pembelajaran untuk startup bernama BLISS.

BLISS ini menyediakan modul edukasi digitalisasi startup yang menjadi semacam one stop learning bagi startup digital. "Bagi startup baru yang ingin belajar membuka startup dia bisa membuka modul umum dan belajar di situ tentang bagaimana cara memasarkan produk lewat startup dan bagaimana cara membuka rekening ketika sudah memiliki bisnis startup," kata Filianingsih.

Bali punya potensi besar. Cek halaman berikutnya.

Saat ini Bali disebut mempunyai potensi besar untuk tumbuh dan berkembangnya startup digital serta ekonomi digital secara umum. Bahkan Bali bisa menjadi Digital Startup Paradise atau surganya startup digital di Indonesia bahkan dunia.

Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekosistem startup Bali, salah satunya melalui event Bali Startup Summit yang digelar di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (2/12). Ada berbagai rangkaian acara mulai dari pameran produk startup digital, seminar dan talkshow, workshop hingga para startup mendapatkan kesempatan pitching (presentasi) kepada para investor.

Acara akbar bagi para startup di Pulau Dewata ini diinisiasi dan dimotori STMIK Primakara. Acara ini didukung penuh juga oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Tema dari acara bergengsi ini adalah #SiliconBali, Enabling Bali as Digital Startup Paradise. Kata SiliconBali sengaja dipilih sebagai representasi dari mimpi untuk menghidupkan industri digital di Bali.

"Tujuan utama dari penyelenggaraan Bali Startup Summit adalah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekosistem startup Bali. Mencanangkan dan memposisikan Bali sebagai pilihan atau surganya talenta digital dan industri teknologi di masa depan," kata Chairman Bali Startup Summit, I Made Artana.

Ia mengatakan industri digital Bali punya potensi besar dan ruang bertumbuh secara eksponensial jika didukung penuh semua pihak. Jadi harus dikembangkan dengan lebih serius terlebih di era pandemi COVID-19 ini di mana sektor pariwisata Bali sangat terpuruk.

Terlebih juga Gubernur Bali Wayan Koster telah mencanangkan konsep Ekonomi Kerthi Bali dimana ada enam sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali salah satunya sektor ekonomi kreatif dan digital.

"Jadi yang terpenting adalah dalam situasi seperti ini inisiatif apa yang akan kita lakukan. Salah satunya yang kita lirik adalah industri digital itu. Kita berharap pariwisata kita pulih namun yang lain juga harus dimunculkan. Yang terpenting pada acara ini adalah menghidupkan ekosistemnya jadi pelaku startup di Bali sendiri cukup banyak. Dan para pelaku startup nasional banyak yang stay di Bali," papar Artana yang juga Ketua STMIK Primakara ini.

Baginya dan para komunitas pelaku startup digital dan stakeholder terkait bukan hal yang berlebihan jika mempunyai mimpi dan visi besar Bali sebagai #SiliconBali, menjadikan pulau Dewata Bali sebagai Digital Startup Paradise, surganya startup digital dunia. Salah satu buktinya banyak ekspatriat yang menjalankan startup dari Bali.

Tinggal sekarang bagaimana juga mampu mengkoneksikan mereka dengan pelaku startup lokal termasuk jejaring pasar dan peluang pengembangan startup sehingga berkontribusi positif dalam penguatan ekosistem startup di Bali dan mewujudkan visi besar Bali sebagai Digital Startup Paradise.

Maka dari itu, dari event Bali Startup Summit ini diharapkan tersusun white paper yang berisikan strategi mengenai apa yang Bali harus lakukan untuk menjadi pemain serius di bidang teknologi, dan menghasilkan startup yang bisa ikut membawa manfaat bagi Indonesia dan dunia.

"Dokumen white paper yang tersusun nanti, akan kami jadikan rekomendasi untuk disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Bali, Bank Indonesia, dan pihak-pihak lain yang terkait," ujar Artana sembari menyinggung Bali Startup Summit ini akan menjadi event rutin tahunan untuk terus menguatkan ekosistem startup di Pulau Dewata.

"Ini event yang pertama kali menjadi event puncaknya startup di Bali. Astungkara acara ini akan berlangsung setiap tahun karena tadi dari Bank Indonesia siap men-support" pungkas Artana.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan kegiatan Bali Startup Summit diharapkan akan menjadi ajang bertemunya kalangan pelaku startup, mahasiswa dan pelajar. Momentum ini merupakan saat yang tepat untuk memunculkan potensi kreativitas generasi muda yang ada di Bali.

"Bali Startup Summit juga merupakan peluang bagi UMKM atau Startup Business lokal yang ada di Bali untuk mengkomersialisasikan produknya agar dapat bersaing dengan produk nasional dan internasional. Serta mendapatkan manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Bali," jelas dia.


Hide Ads