Strategi Biar Belanja Barang Pasar Nggak Kena Corona

Strategi Biar Belanja Barang Pasar Nggak Kena Corona

- detikFinance
Rabu, 08 Des 2021 13:12 WIB
Harga Cabai Tembus Rp 150 Ribu
Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Keadaan pandemi yang berdampak atas berbagai sektor, membuat keprihatinan yang mendalam oleh semua pihak. Ini tidak lepas dari kebutuhan sektor ekonomi yang merupakan salah satu sendi kehidupan sangat terpukul atas dampak pandemi ini, di mana pedagang pasar tidak leluasa berjualan seperti sebelumnya.

"INKOPPAS sekarang sedang berupaya untuk mengubah perilaku dalam perekonomian di pasar," kata Andrian Lame Muhar Ketua bidang INKOPPAS dalam acara Talk Show Pertunjukan Rakyat dengan tema " Membangun Optimisme Pasca Pandemi: Prospek dan Tantangan Pemulihan Ekonomi" yang di gagas KOMINFO di Jakarta (1/12/2021).

Ia melanjutkan, semula kegiatan transaksi jual beli dilakukan pertemuan langsung secara konvensional atau pedagang bertemu langsung dengan konsumen. Sekarang, lanjut dia, perdagangan diarahkan untuk bisa menjalankan sosial distancing dengan melalui Digitalisasi sehingga kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andrian menambahkan, digitalisasi dilakukan untuk mengurangi pengunjung berkumpul di pasar dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang terjadi secara langsung antara pedagang pasar dan pembeli.

INKOPPAS sendiri, lanjut dia, telah membuat atau sedang membuat sebuah aplikasi yang bernama Digipas, yang di dalamnya ada sistem yang terintegrasi antara pengurus-pengurus Induk Koperasi pedagang pasar dengan di bawahnya Puskoppas dan Koppas sebagai koperasi primernya.

ADVERTISEMENT

Dan kemudian para anggota Koppas yaitu pedagang pasar kita buatkan aplikasi khusus seperti semacam Icommers atau dua pencatatan transaksi, yaitu pencatatan suplai ke toko- toko agar pedagang pasar bisa berjualan secara online dan sistem pembayaran secara online, sehingga di harapkan pedagang pasar anggota INKOPPAS tidak berkurang pendapatan atau omset selama keadaan pandemi saat ini.

"Kendalanya adalah mengubah tatanan atau mengubah kebiasaan para pedagang, sekarang pedagang pasar di rubah menerima uang dengan digital, yang biasanya pedagang pasar menerima uang secara fisik, di butuhkan waktu kebiasaan tersebut," papar Andrian.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

INKOPPAS terus berinovasi agar supaya sistem tehnologi ini bisa mumpuni di gunakan pedagang pasar, dengan infrakstruktur yang sudah di siapkan, semoga pedagang pasar bisa tetap berjualan dan tidak mengurangi omset harian atau bulanan.

INKOPPAS mengimbau supaya Pemerintah turut berperan aktif dalam mengendalikan harga- harga kebutuhan bahan pokok yang ada di pasaran, bagaimanapun pemerintah harus turut andil dengan tingginya harga - harga seperti minyak goreng, bawang putih, membuat pedagang berteriak, di hilirnya para pengguna seperti ibu- ibu rumah tangga juga berteriak, dan Pemerintah juga turut membantu permodalan pedagang pasar , khususnya membantu koperasi- koperasi pedagang pasar yang akan di salurkan lewat dana simpan pinjam pedagang pasar, semoga himbauan dan keluhan INKOPPAS di dengar.

INKOPPAS turut mendorong supaya Pemerintah memberi andil Induk Koperasi khususnya pedagang pasar yang terkait dengan pedagang pasar, supaya kuota andilnya lebih besar di bandingkan kuota andilnya pihak swasta, seharusnya yang terkait pedagang pasar harusnya di berikan ke Ahlinya yang mengetahui keadaan pasar.

"Mudah-mudahan dengan adanya acara ini semua pihak yang terkait bisa mendengar dan bersinergi secara holistik, supaya kita bisa bersatu untuk membantu kehidupan ekonomi para pejuang- pejuang yang ada di pasar khususnya, pedagang dan UMKM yang terkait, semoga pedagang pasar bisa melewati pandemi ini dengan ekonomi yang tidak sulit seperti yang di takutkan selama ini," pungkas Andrian.


Hide Ads