Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama 6 konfederasi dan 60 federasi serikat pekerja mengancam mogok kerja pada 5 Januari 2022. Langkah tersebut diambil jika tuntutan agar UMP DKI Jakarta dan UMK kabupaten/kota seluruh Indonesia tidak direvisi untuk dinaikkan.
Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan sebelum melakukan mogok kerja, massa buruh terlebih dahulu akan melakukan aksi demo pada 22-23 Desember 2021.
"Bilamana besok revisi UMP DKI Jakarta dan juga tidak ada kepastian para Gubernur di seluruh Indonesia merevisi SK UMK maka bisa dipastikan bahwa tanggal 22 dan 23 aksi lanjutan buruh besar-besaran di seluruh Indonesia akan kembali digelar," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Andaikan aksi demo yang digelar 22-23 Desember diabaikan oleh para kepala daerah maka para buruh akan melakukan mogok kerja nasional.
"Bilamana aksi 22 dan 23 Desember secara besar-besaran di masing-masing daerah yang diikuti ratusan ribu buruh seluruh Indonesia dari puluhan ribu pabrik tidak juga didengar, aksi kami 22 dan 23 Desember maka aksi lanjutan akan dilanjutkan 5 Januari sampai batas waktu yang tidak ditentukan," tuturnya.
Said mengestimasikan mogok kerja dapat diikuti oleh 2 juta buruh di lebih 200 kabupaten/kota dan 30 provinsi.
"Bisa jadi kami akan memilih mogok nasional pada Januari 2022, mogok nasional diikuti oleh 2 juta buruh, 100 ribuan perusahaan setop produksi, dan diikuti di lebih dari 200 kabupaten/kota, 30 provinsi, terdiri dari KSPI dan 4 konfederasi serikat buruh besar dan 60 federasi serikat buruh di tingkat nasional," tambahnya.
Simak juga Video: Massa Buruh Bubar, Lalin Kawasan Patung Kuda Kembali Normal
(toy/fdl)