Pemerintah pun berkomitmen untuk mendukung program B30 pada tahun 2021 dengan tujuan menjaga stabilitas harga CPO. Dengan target alokasi penyaluran sebesar 9,2 juta KL, komitmen Pemerintah ini dapat menghemat devisa sebesar USD 8 miliar akibat dari berkurangnya impor solar.
Selain itu, pada tahun 2021 ini Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk melakukan peremajaan (replanting) sebanyak 180 ribu hektar kebun kelapa sawit milik petani. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat dengan umur tanaman tua yang produktivitasnya kurang dari 3-4 ton/ha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Replanting dilakukan dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan Good Agricultural Practices (GAP), sehingga terjadi peningkatan produktivitas kebun kelapa sawit yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatannya secara optimal.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan kelayakan minyak sawit Indonesia lewat Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). ISPO merupakan bentuk penegasan komitmen Indonesia dalam mengurangi deforestasi dan emisi gas rumah kaca dari sektor kelapa sawit.
Terkait dengan diskriminasi terhadap kelapa sawit Indonesia, Airlangga mengatakan pemerintah serta stakeholder kelapa sawit Indonesia telah melakukan berbagai upaya dengan melakukan aksi diplomasi, advokasi dan positive campaign atau counter terhadap berbagai negative campaign yang ditujukan kepada minyak sawit Indonesia.
Ia pun menjelaskan pemerintah terus mengembangkan penyamaan persepsi dan narasi bersama terkait kelapa sawit Indonesia berdasarkan scientific evidence.
"Namun berbagai upaya tersebut akan lebih kuat dampaknya apabila didukung oleh pemberitaan atau publikasi oleh media," pungkasnya.
(prf/hns)