Boeing Bakal Bikin Pesawat di Dunia Metaverse, Caranya?

Boeing Bakal Bikin Pesawat di Dunia Metaverse, Caranya?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 20 Des 2021 14:15 WIB
Pabrik Boeing San Antonio
Foto: CNN
Jakarta -

Boeing tengah merancang sebuah pabrik masa depan. Ini adalah strategi baru Boeing untuk menyatukan operasional desain, produksi, dan layanan penerbangan di bawah satu ekosistem digital dalam waktu dua tahun ke depan.

Dalam rancangannya, Boeing akan menggabungkan desain rekayasa 3-D berteknologi tinggi dengan robot yang dapat berbicara satu sama lain. Sementara mekanik di seluruh dunia akan dihubungkan oleh headset HoloLens seharga US$ 3.500 buatan Microsoft Corp.

Kritikus mengatakan Boeing sebenarnya telah berulang kali menyampaikan janji serupa pada revolusi digitalnya dengan hasil yang beragam. Tetapi sumber mengatakan bahwa strategi ini semakin mendesak karena perusahaan sedang menghadapi berbagai ancaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen pesawat asal AS ini memasuki 2022 dengan berjuang kembali menegaskan dominasinya setelah krisis 737 MAX. Upaya ini juga demi mencegah masalah manufaktur di masa depan seperti cacat struktural yang menghalangi 787 selama setahun terakhir.

"Ini tentang memperkuat rekayasa. Kita berbicara tentang mengubah cara kita bekerja di seluruh perusahaan." kata chief engineer Boeing, Greg Hyslop, kepada Reuters, dikutip Senin (20/12/2021).

ADVERTISEMENT

Dalam persaingan pasar dunia, kebutuhan untuk memenuhi pesanan yang besar telah membuka front baru dalam perang Boeing dengan Airbus.

Chief Executive Airbus Guillaume Faury, berjanji akan menemukan sistem produksi baru dan memanfaatkan kekuatan data guna mengoptimalkan sistem industrinya.

Pendekatan Boeing sejauh ini telah ditandai dengan kemajuan bertahap dalam program atau peralatan jet tertentu.

Persaingan kedua raksasa pesawat tersebut merupakan tanda dari revolusi digital yang kini terjadi secara global. Perusahaan raksasa lainnya seperti Ford Motor Co dan Facebook Meta Platforms Inc juga tengah mengalihkan pekerjaannya dan bermain ke dunia virtual yang imersif atau dikenal dengan sebutan metaverse.

Metaverse adalah ruang digital bersama yang sering menggunakan realitas virtual atau augmented reality dan dapat diakses melalui internet. Lalu bagaimana caranya bekerja dalam dunia penerbangan?

Seperti Airbus, rencana Boeing untuk pesawat baru berikutnya adalah membangun dan menghubungkan replika kembar digital tiga dimensi jet dan sistem produksi yang secara virtual mampu menjalankan simulasi.

Maket digital didukung oleh utas digital yang menyatukan setiap informasi tentang pesawat dari mulai persyaratan maskapai, hingga jutaan suku cadang, hingga ribuan halaman dokumen sertifikasi sampai ke rantai pasok.

Efisiensi

Lebih dari 70% masalah kualitas di Boeing ada di beberapa jenis masalah desain. Boeing yakin perubahan ini akan menjadi kekuatan membawa pesawat baru dari awal ke pasar hanya dalam empat atau lima tahun.

"Anda akan mendapatkan kecepatan, Anda akan mendapatkan peningkatan kualitas, komunikasi yang lebih baik, dan respons yang lebih baik ketika masalah terjadi," kata chief engineer Boeing, Greg Hyslop.

"Ketika kualitas dari basis pasokan lebih baik, ketika pembuatan pesawat berjalan bersama lebih lancar, ketika Anda meminimalkan pengerjaan ulang, kinerja keuangan akan mengikuti itu." lanjutnya.

Boeing sendiri telah menyadari bahwa teknologi digital saja bukanlah obat mujarab. Perubahan organisasi dan budaya di seluruh perusahaan juga harus mengikuti. Boeing baru-baru ini juga menunjuk insinyur veteran Linda Hapgood untuk mengawasi transformasi digital ini.

Hapgood terkenal karena mengubah gambar kertas hitam-putih dari bundel kabel 767 tanker menjadi gambar 3-D, dan kemudian melengkapi mekanik dengan tablet dan headset augmented-reality HoloLens. Kualitas meningkat hingga 90%.

Dalam peran barunya, Hapgood mempekerjakan insinyur yang bekerja pada pesawat kelas menengah yang sekarang dikenal sebagai NMA. Dia juga mengambil pelajaran dari drone pengisian bahan bakar udara MQ-25 dan T-7A Red Hawk.

Boeing membangun jet T-7A pertama dalam simulasi, mengikuti desain berbasis model. T-7A dibawa ke pasar hanya dalam 36 bulan. Meski begitu, program ini bergulat dengan kekurangan suku cadang, penundaan desain, dan persyaratan pengujian tambahan.

"Ini adalah pertandingan yang panjang," kata Hyslop.


Hide Ads