Strategi SASA Jaring Konsumen Milenial Lewat Pemasaran Digital

Year in Review 2021

Strategi SASA Jaring Konsumen Milenial Lewat Pemasaran Digital

Nada Zeitalini Arani - detikFinance
Jumat, 31 Des 2021 12:00 WIB
Ilustrasi Shutterstock
Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Pemasaran digital atau digital marketing sepanjang 2021 marak dilakukan oleh banyak perusahaan untuk pengembangan bisnis. Hal ini dikarenakan banyaknya orang yang memanfaatkan platform digital, sehingga dapat membantu pertumbuhan brand.

Seperti yang diketahui, perkembangan digitalisasi yang pesat di Tanah Air telah mengubah pola perilaku konsumen. Tak heran, keberadaan digital marketing juga menjadi suatu keharusan yang perlu dimanfaatkan banyak perusahaan agar bisa survive.

PT Sasa Inti (SASA) misalnya, jadi salah satu perusahaan penyedap bumbu yang getol memanfaatkan digital marketing dalam strategi bisnisnya. Lewat digital marketing pula, perusahaan telah berhasil berinovasi sehingga dikenal memiliki produk yang legendaris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marketing Director Brand Communication PT Sasa Inti (Sasa), Fenny Kusnaidy mengatakan perusahaan saat ini memanfaatkan digital marketing salah satunya untuk menggaet konsumen milenial dan gen-z. Sebab, pandemi membuat banyak orang melakukan segala aktivitas di rumah, sehingga semuanya serba digital.

"Kita melihat tren bahwa selama pandemi orang-orang rindu pengen keluar rumah, rindu pengen liburan, setiap hari cuma liat foto-foto lama. Berbekal dari situlah maka kita membuat konten-konten yang menarik untuk kita tayangkan, kita viralkan," ujar Fenny kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

"Supaya orang-orang yang stuck di rumah mendapat inspirasi dari digital marketing SASA tentunya yang berhubungan dengan kuliner atau masakan," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan strategi digital marketing perusahaan yang dibangun untuk menggaet milenial dan gen-z salah satunya menghadirkan konten-konten menarik seputar kuliner. Sebab, kata dia, pandemi juga telah mengubah kebiasaan orang menjadi gemar memasak.

"Nah sama halnya kami di SASA, selama masa pandemi justru orang-orang jadi banyak waktu luang untuk masak. Jadi ada trend baru karena gen-z dan milenial mereka masak nggak seperti ibu dan nenek-nenek zaman dulu yang diulek bumbunya, yang diracik, mereka semuanya menggunakan bumbu instan, dan SASA kebetulan menyediakan bumbu instan," tutur Fenny.

Selain itu, SASA juga melibatkan milenial dan gen-z dalam konten-konten yang dihadirkan. Seperti kolaborasi dengan influencer dan selebriti muda Tanah Air, misalnya Valerie Thomas, Enzy Storia, Rossa, Putri Tanjung, Luna Maya, dan lainnya. Adapula kolaborasi dengan influencer internasional, mengadakan berbagai campaign menarik.

Ilustrasi Digital Marketing SASAIlustrasi Digital Marketing SASA Foto: Dok. SASA

Selanjutnya, SASA juga menghadirkan game kuliner Bubur Ayam Express yaitu permainan menyajikan bubur ayam kepada pelanggan. Diketahui, game ini dibuat SASA bersama Gambir Studio untuk mengangkat masakan Indonesia yang sangat dekat dengan masyarakat. Game ini telah diunduh sebanyak 1 juta lebih pengguna dan mendapatkan penghargaan dari Apple Asia Pacific.

Guerilla Marketing Strategist Adythia Pratama melihat strategi digital marketing yang dilakukan oleh SASA sangatlah unik. Menurutnya, selain beda dari yang lain, hal itu juga sangat tepat karena mampu menyasar langsung generasi mayoritas yaitu milenial.

"Aku sempat memperhatikan satu fenomena, yang paling pintar adalah dua hal, nggak hanya online tapi di connectin ke offlinenya sekalian. Salah satunya kampanyenya (SASA)," ujar Adit.

"Target marketnya mereka juga sudah mulai menyasar paling mayoritas, yaitu gen-z dan milenial," jelasnya.




(akd/ara)

Hide Ads