Tekan Harga, Anak Usaha PTPN Produksi Minyak Goreng Rp 14.000/Liter

Tekan Harga, Anak Usaha PTPN Produksi Minyak Goreng Rp 14.000/Liter

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 08 Jan 2022 21:38 WIB
Kemendag akan melarang penjualan minyak goreng curah mulai 1 Januari 2022. Sebagai gantinya minyak goreng kemasan sederhana akan mengisi pasar minyak yang lebih murah.
Foto: Tangkapan Layar (Foto: YouTube Channel Setpres): Menteri BUMN Erick Thohir
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau operasi pasar minyak goreng di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Sabtu (8/1/2022). Erick menjelaskan operasi pasar ini dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan 1,2 miliar liter minyak goreng.

"Sesuai yang sudah diarahkan bapak presiden makanya Kementerian BUMN dan PTPN melakukan operasi pasar tambahan yang di mana dari target 1,2 miliar liter kita juga akan kontribusi sebagian dari itu, tapi produk mereknya berbeda nanti," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu (8//1/2022).

Menurut Erick anak usaha Holding Perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL) tengah mengembangkan produksi turunan CPO. Erick menyampaikan kemasan sederhana INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita pakai brand INL karena ini khusus brand ekonomis (value for money)," terang Erick.

Harga minyak INL sesuai harapan pemerintah yaitu Rp 14.000 per liter yang tersedia dalam dua kemasan yakni 450 ml dan 900 ml. Erick menyebut BUMN harus memanfaatkan momentum dengan mulai mengenalkan kemasan sederhana khusus untuk pasar tradisional dengan brand INL.

ADVERTISEMENT

"Untuk sementara akan beredar wilayah Medan dan Sumut dulu," ucap Erick.

Erick menambahkan mulai Januari 2022, BUMN telah memiliki tiga produk minyak goreng dengan segmentasi berbeda yakni Nusakita 100 persen price index dari market leader (bimoli), Salvaco (92-95 persen price index bimoli), dan kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market leader /Bimoli).

"Kapasitas mesin pengemas baru mulai kita investasi tahun ini dan akan berkembang terus sampai 2023," tutur Erick.

(hns/hns)

Hide Ads