Aset kripto merupakan satu dari instrumen investasi yang dikenal berprinsip high risk high return. Nah, agar tidak menjadi korban, pastikan dulu legalitas dan logika investasinya.
"Yang pertama ikuti aturan main yang ada di negara tersebut kita ada di yurisdiksi di Indonesia maka aturan di Indonesia menyebutkan kripto aset komoditi yang mana komoditi ada di bawah Bappebti dan kemudian sudah ada konseptual tentang ketentuan teknis seperti apa perdagangan dan dari segi token seperti apa. itu sudah clear, ikuti aturan dari pemerintah karena pemerintah sudah berpikir jauh bagaimana aturan dibuat sedemikian mungkin untuk mengamankan dana mereka," ujar Ketua Aspakrindo Teguh K. Harmanda dalam acara d'Mentor detikcom, Rabu (12/1/2021).
Pria yang akrab disapa Manda itu juga menekankan agar investor siap dengan segala konsekuensi dan resiko. Untuk itu, COO Tokocrypto tersebut menyarankan agar investor menggunakan modal yang berasal dari pos yang diperuntukkan hanya untuk investasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dana yang digunakan investasi itu benar-benar dana yang menganggur, dana yang memang dipergunakan untuk investasi, yang mana investasi itu ada resiko, bukan pada dana darurat, dana operasional bulanan atau bahkan paling celaka dana dana untuk tujuan tertentu," lanjut Manda.
Manda mengungkapkan cerita temannya yang nekat gunakan dana nikah, untuk investasi aset kripto. Ketika nilai aset kripto jatuh, dana itu hilang tanpa bekas.
"Ini true stroy yang mengajarkan kita banyak hal, masih banyak use case lainnya. Jadi peruntukan dana untuk investasi pada duit yang dingin," papar pria yang juga COO Tokocrypto.
Melanjutkan tipsnya, Manda mewanti-wanti agar tidak meletakkan seluruh dana investasi di satu instrumen seperti kripto. Pelaku investasi perlu mengantisipasi potensi resiko yang terbilang tinggi.
"Jangan menaruh semua dana di dalam investasi kripto, saya pun juga melakukan hal yang sama walaupun saya kripto banget bahasanya tapi agama saya bukan kripto jadi saya masih cukup logis menempatkan persentase dana saya berapa di kripto yang resiko tinggi kemudian dana saya ditempat lebih secure jadi hal hal ini penting untuk individual,"
Harga aset kripto dipengaruhi oleh supply-demand, berikut kepastian dari kelangkaannya. Pergerakan harganya pun bisa sangat volatile dan sulit untuk diprediksi. Itulah yeng menyebabkan bisnis ini dikenal dengan sebutan speculative bubble. Godaan untung sesaat kerap menjadi batu sandungan bagi pemain kripto.
"Dan yang paling penting juga, pilih kripto-kripto yang memiliki kegunaan tadi. Pak Wamen juga sudah menyinggung pilih kualitas kripto bukan karena hanya keuntungan sesaat. Jadi edukasi penting mau kaya itu tidak instan dan yang namanya kalau rugi enggak ada yang tanggung, karena duit kita sendiri, sederhananya seperti itu," pungkasnya.
(ed/ids)