Para orang terkaya China banyak yang 'jatuh miskin' sepanjang 2021. Tentu saja mereka tidak benar-benar menjadi miskin, hanya saja di antara orang terkaya di dunia, harta mereka turun paling drastis.
Setidaknya dari 10 crazy rich dunia yang kekayaannya paling banyak tergerus, 6 di antaranya berasal dari Negeri Tirai Bambu. Forbes mencatat 10 sultan terkaya di dunia kehilangan sebagian hartanya, dengan total US$ 152 miliar atau setara Rp 2.173 triliun (asumsi kurs: Rp 14.300).
Menguapnya harta miliuner di China tak terlepas dari kerasnya kebijakan Presiden Xi Jinping kepada konglomerat perusahaan digital. Akibat kebijakan yang diterbitkan orang nomor satu di China itu, saham raksasa internet Pinduoduo kehilangan hampir dua pertiga nilainya sepanjang 2021 hingga 10 Desember. Sementara saham Alibaba Group anjlok hampir 50% selama periode yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan-perusahaan di sektor digital tersebut dijegal oleh ketatnya serangkaian undang-undang dan denda baru pemerintah China terkait keamanan data dan praktik monopoli.
Dalam memetakan orang terkaya di dunia yang 'jatuh miskin', Forbes mengukur perubahan kekayaan bersih 2.660 miliarder antara 31 Desember 2020 dan 10 Desember 2021. Forbes kemudian menghitung kerugian terbesar menggunakan kurs dolar, dengan mempertimbangkan hanya mereka yang berinvestasi di perusahaan publik.
Disadur detikcom dari Forbes, Jumat (14/1/2022), berikut daftar 10 miliuner yang kekayaannya paling banyak terkuras di 2021:
1. Colin Zheng Huang (China)
Penurunan kekayaan: US$ 40,2 miliar
Kekayaan bersih: US$ 22,4 miliar
Galaknya pemerintah China kepada perusahaan digital sangat merugikan pendiri platform e-commerce Pinduoduo itu. Dia kehilangan 64% kekayaannya di 2021 karena saham Pinduoduo turun dengan jumlah yang hampir sama.
2. Jack Ma (China)
Penurunan kekayaan: US$ 21,4 miliar
Kekayaan bersih: US$ 37 miliar
Ma, yang pernah menjadi orang terkaya di China menjadi korban aturan Xi Jinping. Regulasi China menggagalkan IPO yang direncanakan oleh Ant Group senilai $35 miliar pada November 2020. Kemudian mereka memukul Alibaba yang didirikan oleh Ma dengan denda US$ 2,8 miliar pada bulan April sebagai hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di China.
3. Hui Ka Yan (China)
Penurunan kekayaan: US$ 18 miliar
Kekayaan bersih: US$ 9,1 miliar
Hui adalah salah satu miliarder paling menyedihkan selama dua tahun berturut-turut. Dia telah menggelontorkan miliaran uang di tengah krisis Evergrande Group. Raksasa real estat yang dia dirikan dan pimpin itu gagal bayar utangnya kepada investor global untuk pertama kalinya pada bulan Desember.
4. Zhang Yong (Singapura)
Penurunan kekayaan: US$ 15,9 miliar
Kekayaan bersih: US$ 7,6 miliar
Zhang adalah Founder and Chairman Haidilao, jaringan hotpot terbesar di China yang juga memiliki lokasi di seluruh dunia. Kesialan menimpa bisnisnya karena muncul pandemi COVID-19 setelah ekspansi besar-besaran dengan menambah cabang menjadi hampir 1.600.
Pada bulan November tahun lalu, perusahaan mengumumkan akan menangguhkan atau menutup 300 toko pada akhir tahun 2021. Saham perusahaan turun 71% pada tahun lalu hingga 15 Desember, membuat Zhang yang memiliki kekayaan US$ 23 miliar pada April menjadi 68% lebih miskin.
Lanjut ke halaman berikutnya
5. Tadashi Yanai (Jepang)
Penurunan kekayaan: US$ 14 miliar
Kekayaan bersih: US$ 30.4 miliar
Yanai kehilangan sekitar sepertiga dari kekayaannya di 2021 setelah saham kerajaan pakaiannya yang berbasis di Tokyo, Fast Retailing selaku pemilik merek populer Uniqlo and Theory turun sekitar 34%. Meskipun pendapatan untuk tahun itu hingga Agustus 2021 tumbuh 6% dan laba sebelum pajak melonjak lebih dari 70% dari tahun 2020, usahanya masih sangat dipengaruhi oleh pembatasan dan lockdown, termasuk di pabriknya di Vietnam.
6. Lei Jun (China)
Penurunan kekayaan: US$ 14 miliar
Kekayaan bersih: US$ 16,3 miliar
Kekayaan Lei, Founder and Chairman Xiaomi turun hampir setengahnya di 2021. Xiaomi berjuang dengan masalah rantai pasokan, yaitu kekurangan chip global, ditambah dengan persaingan ketat yang menyusutkan pangsa pasarnya. Mereka mencatat laju pertumbuhan penjualan paling lambat sejak awal 2020 dalam pendapatan kuartal ketiga pada November.
7. Masayoshi Son (Jepang)
Penurunan kekayaan: US$ 13,6 miliar
Kekayaan bersih: US$ 25,1 miliar
Ketidakpastian yang mengganggu perusahaan China juga berdampak besar pada Masayoshi Son, Pendiri dan CEO raksasa investasi Jepang, Softbank Group. Softbank menjadikan banyak perusahaan teknologi China di antara investasi utamanya.
8. Daniel Gilbert (AS)
Penurunan kekayaan: US$ 13,2 miliar
Kekayaan bersih: US$ 29,6 miliar
Ini adalah tahun yang penuh gejolak bagi harga saham perusahaan hipotek Dan Gilbert, Rocket Companies. Miliarder hipotek itu sempat menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia ketika kekayaannya melonjak menjadi US$ 80 miliar selama tekanan singkat di bulan Maret. Tetapi saham pemberi pinjaman online itu telah jatuh 62% sejak puncaknya pada 15 Desember.
9. Zhang Bangxin (China)
Penurunan yang : US$ 11,3 miliar
Kekayaan bersih: US$ 1,2 miliar
Zhang, salah satu Founder and Chairman perusahaan layanan pendidikan TAL Education berbasis sial. Sebab, pemerintah Xi Jinping meningkatkan serangannya terhadap perusahaan bimbingan belajar setelah jam sekolah tahun lalu, dengan alasan industri tersebut -yang berkembang pesat selama pandemi- telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua.
10. Zhong Huijuan (China)
Penurunan kekayaan: US$ 10,4 miliar
Kekayaan bersih: US$ 10 miliar
Zhong adalah Founder, Chairman dan CEO dari produsen obat China, Hansoh Pharmaceutical. Dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah menghantarkan perusahaannya IPO pada 2019. Setelah itu sahamnya naik lebih dari 130%. Tetapi sahamnya kemudian anjlok lebih dari 50% pada tahun 2021 dan sekarang di bawah harga pencatatan IPO.
(toy/ang)