Sri Mulyani Jawab Nyinyiran soal Utang RI

Sri Mulyani Jawab Nyinyiran soal Utang RI

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 24 Jan 2022 20:00 WIB
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menghadiri peluncuran Badan Layanan Umum (BLU) Expo 2021 di Istora Senayan Jakarta, Selasa (16/11/2021). Mengusung tema β€œBLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi” kegiatan tersebut diselenggarakan pada 16-18 November 2021.
Menkeu Sri Mulyani /Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab nyinyiran soal utang yang meningkat selama pandemi COVID-19. Kritikan itu datang dari DPD RI saat melakukan rapat kerja.

"Kita lihat kenaikan utang yang meningkat selama pandemi ini. Implikasi pembiayaan utang yang jadi salah satu opsi pembiayaan APBN selama pandemi COVID-19 adalah bertambahnya utang luar negeri pemerintah Indonesia," ujar pimpinan rapat DPD RI, Senin (24/1/2022).

Sri Mulyani pun langsung jawab nyinyiran tersebut. Berikut 3 faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Utang RI Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Sri Mulyani mengatakan bahwa posisi utang Indonesia selama pandemi masih lebih baik dibanding negara lain. Hal itu tercermin dari defisit anggaran yang masih terjaga di single digit dibandingkan negara lain yang naik sampai double digit.

ADVERTISEMENT

"Tadi pimpinan menekankan mengenai utang yang cukup banyak, namun kalau kita bandingkan dengan negara-negara di dunia kenaikan defisit kita, kenaikan utang kita jauh lebih terukur bahkan dibandingkan baik negara maju maupun negara-negara emerging," jelas Sri Mulyani.

2. Jumlah Utang RI Tembus Rp 6.000 T

Seperti diketahui utang pemerintah hingga akhir tahun tembus Rp 6.908,87 triliun dengan rasio utang 41% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Meski demikian, defisit masih terjaga dan lebih rendah dari prediksi dengan realisasi 4,56% terhadap PDB di akhir 2021.

"Ini kami ingin menekankan terus dan berkali-kali karena saya juga melihat hampir semua statement selalu melihatnya hanya lebih kepada sisi utang APBN kita sendiri, seolah-olah kita menghadapi pandemi sendirian di dunia," jelasnya.

3. Utang untuk Selamatkan Masyarakat

Sri Mulyani berharap masyarakat dan para anggota dewan bisa melihat secara keseluruhan terkait kondisi utang Indonesia. Pasalnya, manfaat utang tersebut juga untuk menyelamatkan masyarakat selama pandemi salah satunya memberikan perlindungan sosial bagi yang rentan.

"Padahal seluruh dunia menghadapi hal yang sama, karena ini sudah masuk tahun ketiga kita bisa melihat bahwa respons kita dari sisi APBN sangat terukur akuntabel dan cukup efektif ini supaya untuk bisa mendapat perhatian," tuturnya.

"Mohon saya berharap untuk DPD juga tidak hanya melihat satu aspek hanya kepada biaya utangnya naik, nggak lihat manfaatnya banyak banget. Kalau pakai bahasa Islam kufur nikmat katanya," tambahnya.



Simak Video "Video: Kala Sri Mulyani Ungkap Surat Utang Negara Laku Keras di Tengah IHSG Anjlok"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads