Mobil mewah berjejer di garasi atau liburan mewah penuh gengsi dibalut gaya trendi pakaian bermerek jadi pemandangan jamak yang kerap dipertontonkan influencer di media sosial miliknya.
Pemandangan itu jadi magnet yang sulit ditolak kaum milenial dan kebanyakan pengguna media sosial hingga membuat akun sang influencer langsung ramai pengikut atau follower.
Tak jarang, para influencer memamerkan sumber hartanya hingga kaya di usia muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gua investasi di sini"
atau
"Mobil ini hasil gue trading di ..."
Dan beragam jenis kalimat ajakan lain kemudian menghiasi laman media sosial mereka sambil menyebut satu produk investasi tertentu.
CEO & Founder PT Astronacci International Gema Goeyardi bilang, bila sudah terima ajakan seperti itu, masyarakat sebaiknya hati-hati.
"Jangan langsung percaya kalau kita ikut investasi yang mereka tawarkan, kita pasti untung. Kita pasti dapat uang cepat. Bisa punya mobil mewah seperti mereka," tegas dia saat berbincang dengan detikcom belum lama ini.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Harta dan beragam fasilitas yang dipamerkan para influencer sangat mungkin berasal dari 'sponsorship' yang diberikan penyelenggara investasi bodong.
"Tujuannya supaya banyak yang ikut, banyak yang masuk. Kalau sudah banyak yang masuk, mereka tinggal kabur. Mereka yang nggak paham dan terjebak, uangnya hilang dan nggak bisa apa-apa," lanjut Gema.
Kamuflase pamer harta atau flexing itu sengaja dilancarkan karena memang kebanyak orang sulit menolak ajakan investasi dengan moda kecil dan keuntungan yang besar.
"Ajakan para influencer itu bikin masyarakat lupa bahwa yang namanya investasi itu selalu ada risiko. Investasi itu bisa rugi. Tapi para influencer itu memberikan angin surga bahwa sudah pasti untung. Tinggal klik ini klik itu di HP lalu bisa punya mobil mewah. Nggak mungkin lah," tegas dia.
Untuk itu, ia kembali mengajak masyarakat untuk lebih hati-hati bila ada ajakan-ajak dari influencer atau tokoh manapun untuk melakukan investasi di instrumen tertentu.
"Cek dulu sertifikasinya. Kalau dia publick figur, dia influencer kemudian menyarankan beli saham ini itu, tanya dulu, sertifikasinya apa? Dia punya izin sebagai penasihat investasi nggak? siapa yang mengeluarkan dan seterusnya," beber dia.
Kemudian, cek latar belakang pendidikan atau profesinya. Apakah dia punya keahlian di bidang pasar modal bila dia menawarkan investasi saham tertentu. Apakah dia punya kompetensi di bidang yang dia bicarakan dan seterusnya.
"Jangan percaya hanya karena penampilannya!" tandasnya.