Dalam hasil survei juga menunjukkan, operasi hidung (Rhinoplasty) paling banyak diminati. Aturan lockdown dan pembatasan sosial di berbagai negara membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan menggunakan media sosial.
Dikutip dari Allure, ada teori yang menyebutkan bahwa peningkatan permintaan operasi hidung disebabkan oleh tren panggilan video, pertemuan virtual, dan juga bekerja dari rumah (work from home/WFH).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, orang hanya bisa bersosialisasi melalui daring saja, bahkan banyak juga yang menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk bermain sosial media seperti Instagram, TikTok, hingga YouTube.
Tekanan Media Sosial
Selain itu, adanya tekanan untuk terlihat sempurna di sosial media membuat generasi milenial hingga gen z yang terinspirasi untuk melakukan operasi. Hal itu diungkapkan oleh dokter, bahwa alasan tersebut yang membuat mereka ingin melakukan operasi supaya terlihat bagus seperti pada saat menggunakan efek filter di beberapa media sosial.
Khususnya di Amerika Serikat (AS), beberapa orangnya banyak termotivasi untuk melakukan hal tersebut. Adanya peningkatan kebijakan bekerja dari rumah di beberapa perusahaan AS menjadi salah satu pengaruhnya, karena memungkinkan si pasien untuk bisa pulih sepenuhnya di rumah.
Pengaruh lainnya adalah masalah keuangan. Banyaknya orang yang ingin operasi plastik berharap dapat menghemat sejumlah besar uang mereka, selama pembatasan tinggal di rumah untuk mendapatkan impian mereka.
Dokter mengatakan, COVID-19 adalah hanyalah momen permulaan. Menurutnya di masa depan tren operasi plastik akan semakin terus meningkat, ditambah lagi dengan perawatan kosmetik yang semakin canggih, terjangkau, dan mudah.
(ara/ara)