Biang Kerok Tahu-Tempe Bakal Naik: RI Ketergantungan Kedelai Impor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 11 Feb 2022 17:32 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Somrakjendee
Jakarta -

Harga tahu dan tempe bakal naik beberapa bulan ke depan. Kementerian Perdagangan menyatakan ketergantungan impor kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe menjadi biang kerok kenaikan harga tahu dan tempe.

Saat ini menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan harga kedelai global sedang mengalami kenaikan pesat. Karena ketergantungan impor maka kedelai yang jadi bahan baku tahu dan tempe pun jadi mahal, ujungnya harga tahu dan tempe ikutan naik.

Menurutnya produksi kedelai dalam negeri tak bisa mencukupi kebutuhan kedelai yang ada. Dia memaparkan setidaknya 80% kebutuhan kedelai dipasok dari impor, termasuk untuk sebagian besar produksi tahu dan tempe di tengah masyarakat.

"Kami komunikasikan ke masyarakat memang pada saat ini karena Indonesia sangat besar tergantung dari kedelai impor dan produksi dalam negeri tak support sepenuhnya kebutuhan. Kebutuhan kedelai 80% dipasok dari impor," papar Oke dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/2/2022).

"Perlu saya sampaikan karena ketergantungan harga kedelai dunia tentunya berdampak pada harga kedelai di dalam negeri di tingkat perajin tahu dan tempe," lanjutnya.

Kondisi kedelai dunia sedang mengalami gangguan pasokan Oke menjelaskan di Brasil saja sebagai negara eksportir besar kedelai produksinya turun signifikan.

"Penurunan produksi kedelai dunia berdampak kenaikan harga kedelai," kata Oke.

Gejolak harga kedelai di halaman berikutnya.




(hal/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork