Dobrak Pakem! Bisnis Bola Ala Raffi Ahmad Bukan Cuma Jualan Tiket

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Minggu, 13 Feb 2022 20:02 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Artis Raffi Ahmad dinilai berhasil mengubah pakem tentang cara mengelola bisnis di industri sepakbola. Cara Raffi mendapatkan keuntungan dari bisnis sepakbola berbeda dengan cara pebisnis sepakbola pada umumnya.

Pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni mengungkapkan, dalam menjalankan bisnis, pengusaha di industri sepakbola umumnya kerap kali menggunakan cara konvensional seperti penjualan tiket, penjualan merchandise klub dan hak siar, tetapi kalau Raffi berbeda. Dia tidak hanya menjual itu, tapi juga menjual konten.

"Rafii generate money-nya dari konten dan dia sangat ahli di situ. Jadi kalau kita setengah mati mengumpulkan Rp 20 miliar (modal klub Liga 2 dalam semusim) dari merchandise, bagi Raffi tidak sulit dapat dari konten. Jadi memang cara bisnisnya dia mengubah pola pikir bisnis di sepakbola," katanya, kepada detikcom, Minggu (13/02/2022).

Bisnis konten yang dilakukan Raffi di sepakbola itu seperti pertandingan klubnya dijual melalui streaming, kehidupan pengelolanya dan bagaimana aktivtias klub sehari-hari.

"Segala macam platform yang Raffi bikin itu jadi sesuatu. Di Instagram, Youtube, apapun Live Instagram, cobalah dilihat bagaimana dia melakukan itu benar-benar hal yang baru bagi kita yang berkecimpung di dunia olahraga dan membuat kita banyak belajar," ujar pria yang disapa Bung Kus ini.

Klub-klub sepakbola sekarang di Indonesia, disarankan Bung Kus, harus banyak belajar dari Raffi. Bagaimana sepakbola harus diperluas pangsa pasarnya, bukan sekadar mengandalkan sumber pemasukan tradisonal.

Terlebih saat situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, di mana pertandingan digelar tanpa penonton di lapangan. Akhirnya pemasukan dari tiket tidak didapatkan klub.

Tapi hal itu berbeda dengan Raffi, menurut Bung Kus, dengan pola bisnis di sepak bola seperti yang dijalankan Raffi, bos Rans Cilegon FC itu tidak akan mempermasalahkan kehadiran penonton, karena memiliki penonton virtual dalam jumlah besar.
"Bisnis konten ini hal baru bagi banyak orang, sehingga mungkin tidak semua orang yakin. Beberapa klub memang sudah mulai mengkontenkan klubnya dari media sosial, Youtube klub sudah mulai. Cuma memang levelnya beda sama Raffi," pungkas Bung Kus.




(dna/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork