'Sultan' Millennial Lagi Suka Borong Bungalow Mewah, dalam Rangka Apa?

'Sultan' Millennial Lagi Suka Borong Bungalow Mewah, dalam Rangka Apa?

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Selasa, 15 Feb 2022 16:45 WIB
Singapuran menjadi salah satu negara terkaya di ASEAN dan dunia
Foto: Getty Images/Chris McGrath
Jakarta -

Para millennial sultan Singapura baru-baru ini banyak yang berlomba memburu bungalow kelas atas, seperti rumah mewah hingga villa. Bungalow adalah jenis rumah satu lantai dengan dengan teras yang atapnya miring (biasanya kecil).

Uniknya, bungalow mewah yang diburu mereka bukan lah model yang modern, melainkan yang berasal dari zaman kolonial. Berdasarkan riset properti terkemuka Singapura Knight Frank, rata-rata rumah yang diincar berukuran 1.400 meter di wilayah rindang, tepatnya distrik utama negara kota itu.

Bersumber dari sumber riset yang sama, jumlah bungalow mewah yang terjual tahun lalu, naik tiga kali lipat menjadi 60, dari 2019. Padahal di Singapura, jumlah rumah jenis itu sangat jarang, dan hanya ada 2.500 bush.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif Penelitian Savills Plc Singapura Alan Cheong, mengatakan bagi anak-anak muda disana, membeli bungalow adalah cara untuk menunjukkan bahwa mereka menghasilkan dan memiliki uang, bukan termasuk cara untuk melestarikan kekayaan.

"Ini lebih merupakan kasus ingin orang tahu bahwa mereka menghasilkan uang," jelas Cheong dikutip dari Ensiklopedia Britannica.

ADVERTISEMENT

Selain Cheong, salah satu milenial tajir asal Singapura sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Three Arrows Capital, Su Zhu, yang juga membeli properti mahal.

Melalui akun twitter pribadinya yang dikutip pada Selasa, (15/02/2022), Zhu yang berumur 30 tahunan itu berkeinginan, untuk membeli semua bungalow kelas atas, lalu mengubahnya menjadi taman dan pertanian regeneratif.

Su Zhu dan istrinya diberikan pilihan untuk membeli sebuah bungalow di daerah kelas atas Bukit Timah, dengan harga hampir SG$ 49 juta atau sekitar Rp 521 miliar (asumsi Ro 10.600/SG$).

Simak juga Video: Forbes Beri Gelar Raffi Ahmad-Nagita 'The Sultan of Content'

[Gambas:Video 20detik]




Salah satu rumah di dekat Singapore Botanic Gardens, Situs Warisan Dunia UNESCO, juga diketahui dibeli oleh pendiri platform pemasaran e-commerce Stamped.io, Tommy Ong.

Zhu kemudian menjualnya ke WeCommerce yang berbasis di Kanada, seharga US$ 110 juta atau Rp 1,5 triliun (asumsi Rp 14.300/US$) tahun lalu.

Dikutip dari media lokal Singapura, harga rumah mewah itu mencapai rekor SG$ 4.291 (Rp 45,6 juta) per kaki persegi, dengan total biaya SG$ 63,7 juta (Rp 677 miliar).

Sementara Dan Ian Ang, co-founder berusia 29 tahun dari startup Secretlab, juga diketahui telah mengeluarkan uang senilai SG$ 36 juta (Rp 382 miliar), untuk membeli properti. Secretlab sendiri merupakan perusahaan rintisan pembuat kursi ergonomis untuk para gamer.


Hide Ads