Ukraina sedang bergejolak setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke negara tersebut. Kondisi ini sedikit abanyak bisa berdampak serius bagi perekonomian dunia termasuk Indonsia.
Diberitakan Cbs News, Ukraina juga merupakan pemasok pertanian terbesar yang mengirimkan gandum, gandum hitam, dan biji-bijian lainnya ke Asia Tengah dan Timur Tengah.
Indonesia sendiri merupakan importir atas beberapa produk dari Ukraina.
Mengutip Trading Economics, impor Indonesia dari Ukraina sebesar US$ 963,06 juta, setara Rp 13,7 triliun (asumsi kurs: Rp 14.300). Itu merupakan nilai impor selama tahun 2020, menurut database Comtrade PBB tentang perdagangan internasional.
Berikut barang-barang yang diimpor Indonesia dari Ukraina:
- Sereal US$ 710,42 juta
- Besi dan baja US$ 214,64 juta
- Gula dan kembang gula US$ 8,34 juta
- Produk penggilingan, malt, pati, inlin, gluten gandum US$ 6,13 juta
- Mesin, reaktor nuklir, boiler US$ 5,05 juta
- Optik, foto, teknik, peralatan medis US$ 2,68 juta
- Kopi, teh, mate dan rempah-rempah US$ 2,46 juta
Rupanya masih banyak lagi produk Ukraina yang dipasok ke RI. Buka halaman selanjutnya untuk dapat daftar lengkapnya.
(toy/dna)