Pemerintah Rusia merilis daftar negara-negara yang dianggap tidak bersahabat dengannya. Daftar ini diterbitkan sebagai reaksi atas kecaman Barat di tengah perangnya dengan Ukraina.
Negara seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), Australia, Jepang dan Inggris jelas berada dalam daftar tersebut karena bertubi-tubi memberikan sanksi sampai orang kaya Rusia kena getahnya. Kalau Indonesia tidak terlihat dalam daftar karena sampai saat ini tidak ikut menjatuhkan sanksi.
"Mereka yang ada dalam daftar dianggap telah mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, perusahaan Rusia, dan warga negaranya," bunyi dekrit pemerintah Rusia dikutip dari TASS News Agency, Selasa (8/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap AS tidak bersahabat dengan negaranya karena memberikan sanksi kepada dua bank milik negara Rusia, yakni Bank pembangunan negara Vnesheconombank (VEB) dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank (PSB). Menurut Associated Press, VEB sangat krusial bagi kemampuan Rusia untuk mengumpulkan dana, sedangkan PSB sangat penting bagi sektor pertahanan Rusia.
Selain itu, AS juga memberikan sanksi Rusia yang menargetkan tindakan khusus ke para konglomerat dengan memburu aset mewah seperti kapal pesiar, serta menargetkan sanksi ke keluarga yang dekat dengan Putin.
AS dan sekutunya juga melarang beberapa bank Rusia dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT), yang merupakan jaringan keamanan tinggi menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia. Keputusan itu mempersulit lembaga keuangan Rusia untuk mengirim uang ke dalam atau ke luar negeri.
Kalau UE, masuk dalam daftar negara tidak bersahabat dengan Rusia karena telah memberi sanksi dengan membatasi akses Moskow ke pasar modal di negara-negara UE. Sebanyak 27 negara UE juga telah memberlakukan beberapa paket sanksi ke Rusia, dengan melarang kegiatan ekspor.
Paket sanksi UE ke Rusia bertujuan untuk menimbulkan kerusakan parah ekonomi negara Putin itu. Selain itu, UE menargetkan akan membekukan aset dan larangan visa ke para anggota parlemen Rusia yang mendukung pengakuan wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Inggris hingga Jepang juga masuk dalam daftar tersebut. Apa alasannya? Baca di halaman berikutnya.
Simak Video "Video: Malam Mencekam di Ukraina, Serangan Drone Tewaskan 13 Orang"
[Gambas:Video 20detik]