Jakarta -
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina terus menjadi perhatian. Sorotan utama tertuju kepada Rusia.
Salah satu yang menjadi perhatian di negara yang dipimpin Vladmir Putin itu adalah perihal ekonominya. Terlebih setelah Barat memberikan sanksi-sanksi kepada Rusia usai penyerangan ke Ukraina.
Sanksi yang diberikan itu menyerang sistem keuangan, ekspor energi, dan cadangan devisanya. Tak ayal hal yang mungkin menimpa Rusia adalah tidak mampu membayar utang luar negerinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk International Debt Statistics (IDS) 2021 atau Statistik Utang Internasional, Rusia berada di peringkat ke-4 dengan utang terbanyak di kelompok negara berpendapatan rendah dan menengah. Posisi utang luar negeri yang dicatat Bank Dunia dalam IDS 2021 ini ialah hingga 2019.
Tercatat Rusia memiliki utang sebesar US$ 490,72 miliar atau setara Rp 7.040,36 triliun (kurs Rp 14.347). Dibandingkan dengan Indonesia, utang Rusia lebih besar.
Berapa utang Indonesia? Cek halaman berikutnya.
Utang RI
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia (ULN) pada Januari 2022 sebesar US$ 413,6 miliar atau setara dengan Rp 5.914,4 triliun (kurs Rp 14.300).
Angka ini turun dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar US$ 415,3 miliar atau sebesar Rp 5.938,7 triliun. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan penurunan terjadi di semua posisi baik publik yaitu pemerintah dan bank sentral maupun sektor swasta.
"Secara tahunan, posisi ULN Januari 2022 terkontraksi 1,7% yoy lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4%," kata dia dalam siaran pers, Selasa (15/3/2022).
Utang Pemerintah RI
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, utang pemerintah per Januari 2022 sebesar Rp 6.919,15 triliun. Utang pemerintah terdiri dari surat berharga negara (SBN) Rp 6.081,68 triliun. SBN domestik Rp 4.818,84 triliun dan dalam bentuk valas Rp 1.262,84.
Kemudian dari total utang Rp 6.919,15 triliun, Rp 837,46 triliun di antaranya dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri. Persentase utang pemerintah terhadap PDB 39,63%.