Airlangga Ungkap Strategi Tangani COVID-19 Hingga Anggaran PEN Rp 455 T

Airlangga Ungkap Strategi Tangani COVID-19 Hingga Anggaran PEN Rp 455 T

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Jumat, 18 Mar 2022 19:45 WIB
Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Jakarta -

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan strategi yang diambil pemerintah untuk pulih dan bangkit di era post-pandemi COVID-19 sudah tepat bagi struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat.

Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi strategi pemerintah secara komprehensif mencakup berbagai tatanan ekonomi masyarakat, mulai dari jaring pengaman sosial, mendorong UMKM, penciptaan lapangan pekerjaan melalui reformasi struktural oleh Undang-Undang Cipta Kerja, hingga harmonisasi regulasi perpajakan sebagai bentuk transformasi dari sisi fiskal.

Airlangga lebih lanjut menjelaskan bahwa untuk pemulihan ekonomi setelah pandemi, pemerintah telah mempersiapkan sejumlah instrumen, mulai dari anggaran negara, proteksi sosial untuk masyarakat yang paling rentan terhadap economic shock yang diakibatkan oleh pandemi, seperti pekerja harian dan pekerja informal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah juga melakukan reformasi sejumlah regulasi yang akan menciptakan sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi pelaku usaha, baik itu UMKM hingga ke korporasi.

"Anggaran penanganan COVID-19 dan PEN mencapai Rp 695,2 triliun pada 2020. Pada 2021, anggaran ini kami tingkatkan menjadi Rp 744,77 triliun, dan 2022 di-budget-kan Rp 455,62 triliun," jelas Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).

ADVERTISEMENT

Airlangga menekankan, pendekatan penanganan COVID-19 yang diambil oleh Indonesia memang berbeda dengan negara lain.

"Sejak awal strategi kita tidak pernah menerapkan lock down ketat. Gas dan rem antara health interventions dengan ekonomi nasional prinsipnya harus seimbang. Karena pemerintah telah mempertimbangkan struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Jadi tidak bisa kita tiru-tiru saja apa yang dilakukan oleh negara lain," ujar Airlangga.

Menurutnya, strategi itu terbukti tepat adanya karena sekarang ini ekonomi Indonesia mulai kembali ke level sebelum pandemi lebih cepat dibanding yang diperkirakan banyak orang.

Berkat langkah-langkah tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 3,69%, meningkat cukup pesat dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2020 yang terkontraksi 2,07%.

Indikator ekonomi RI meningkat. Cek halaman berikutnya.

Indikator-indikator ekonomi Indonesia juga terus menunjukkan tren yang terus meningkat, mulai dari neraca perdagangan yang positif, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar saham yang sempat menyentuh level tertingginya dalam lima tahun terakhir di angka Rp 6.992.

"Ke depan, diyakini tren positif pemulihan ekonomi Indonesia ini akan semakin kuat dengan adanya super cycle dari komoditas-komoditas primadona Indonesia. Dan prioritas utama Pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Kita akan tingkatkan jumlah UMKM yang dapat naik kelas di Indonesia, termasuk menggenjot digital economy," kata Airlangga.

Perihal perubahan iklim Airlangga menjelaskan bahwa terkait perubahan iklim posisi Indonesia jelas. Keberlanjutan lingkungan harus seimbang dengan keberlanjutan sosial dan ekonomi. Untuk itu, Indonesia terus melakukan langkah-langkah untuk memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara, mulai dari hidropower, geothermal, hingga solar panel.

"Di samping itu, kita juga terus menjajaki teknologi baru untuk pembangkit listik tenaga batu bara dengan clean coal technology, juga carbon capture and storage technology, agar sumber daya batu bara yang saat ini masih menjadi sumber energi paling ekonomis dapat menjadi lebih ramah lingkungan," papar Airlangga.

Pada sesi penutup yang membahas mengenai gender balance, Gita Wirjawan mengutarakan harapannya untuk melihat lebih banyak perempuan dalam struktur pemerintahan Indonesia. Harapan ini disambut baik oleh Airlangga dan para hadirin.

"Faktanya, pos-pos penting dari pemerintahan Indonesia saat ini ada di tangan perempuan. Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan kita yang terbukti handal dan diakui secara global adalah perempuan," jelasnya.

Maka dari itu, Airlangga menyampaikan, potensi perempuan Indonesia memang luar biasa, dan ini dipastikan akan menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk memberdayakan dan melibatkan perempuan Indonesia di segala bidang dan segala tingkatan, mulai dari UMKM, BUMN, korporasi swasta, legislatif, hingga di pos-pos pemerintahan.


Hide Ads