Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan strategi yang diambil pemerintah untuk pulih dan bangkit di era post-pandemi COVID-19 sudah tepat bagi struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat.
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi strategi pemerintah secara komprehensif mencakup berbagai tatanan ekonomi masyarakat, mulai dari jaring pengaman sosial, mendorong UMKM, penciptaan lapangan pekerjaan melalui reformasi struktural oleh Undang-Undang Cipta Kerja, hingga harmonisasi regulasi perpajakan sebagai bentuk transformasi dari sisi fiskal.
Airlangga lebih lanjut menjelaskan bahwa untuk pemulihan ekonomi setelah pandemi, pemerintah telah mempersiapkan sejumlah instrumen, mulai dari anggaran negara, proteksi sosial untuk masyarakat yang paling rentan terhadap economic shock yang diakibatkan oleh pandemi, seperti pekerja harian dan pekerja informal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah juga melakukan reformasi sejumlah regulasi yang akan menciptakan sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi pelaku usaha, baik itu UMKM hingga ke korporasi.
"Anggaran penanganan COVID-19 dan PEN mencapai Rp 695,2 triliun pada 2020. Pada 2021, anggaran ini kami tingkatkan menjadi Rp 744,77 triliun, dan 2022 di-budget-kan Rp 455,62 triliun," jelas Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
Airlangga menekankan, pendekatan penanganan COVID-19 yang diambil oleh Indonesia memang berbeda dengan negara lain.
"Sejak awal strategi kita tidak pernah menerapkan lock down ketat. Gas dan rem antara health interventions dengan ekonomi nasional prinsipnya harus seimbang. Karena pemerintah telah mempertimbangkan struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Jadi tidak bisa kita tiru-tiru saja apa yang dilakukan oleh negara lain," ujar Airlangga.
Menurutnya, strategi itu terbukti tepat adanya karena sekarang ini ekonomi Indonesia mulai kembali ke level sebelum pandemi lebih cepat dibanding yang diperkirakan banyak orang.
Berkat langkah-langkah tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 3,69%, meningkat cukup pesat dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2020 yang terkontraksi 2,07%.
Indikator ekonomi RI meningkat. Cek halaman berikutnya.