Waduh! Rusia Terancam Gagal Bayar Utang Nih

Waduh! Rusia Terancam Gagal Bayar Utang Nih

Aldiansyah Nurahman - detikFinance
Sabtu, 19 Mar 2022 11:00 WIB
Russian President Vladimir Putin listens to a journalists question during a joint news conference with Hungarys Prime Minister Viktor Orban following their talks in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, Feb. 1, 2022. Putin says the U.S. and its allies have ignored Russias top security demands. In his first comments on the standoff with the West over Ukraine in more than a month, Putin said Tuesday that the Kremlin is still studying the U.S. and NATOs response to the Russian security demands received last week. (Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP)
Foto: Photo by GRIGORY DUKOR / POOL / AFP: Presiden Rusia Vladimir Putin
Jakarta -

Rusia sedang terbelit masalah utang piutang. Sanksi-sanksi yang diberikan Barat pasca penyerangan Rusia ke Ukraina membuat aktivitas ekonomi di negara pimpinan Presiden Vladimir Putin tersendat

Sanksi yang diberikan itu menyerang sistem keuangan, ekspor energi, dan cadangan devisa Rusia. Hal itu disinyalir membuat Rusia terancam default atau gagal membayar utangnya.

Rusia menyatakan sebetulnya mempunyai kemampuan untuk membayar utang, hanya saja terhalang sanksi Barat. Sanksi tersebut membuat Rusia tidak bisa menarik setengah dari cadangan mata uang asing mereka yang bernilai US$ 315 miliar atau setara Rp 4.519,30 triliun (kurs Rp 14.347).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang. JPMorgan memperkirakan Rusia harus membayar utang internasional Rp 573 triliun yang sekitar setengahnya dipegang oleh investor asing.

Rusia mengklaim telah membayar utang bunga sebesar Rp 1,68 triliun untuk menghindari jatuh tempo. Namun, proses tersebut belum selesai karena persoalan alat pembayaran.

ADVERTISEMENT

Disinyalir, Rusia menggunakan aset-aset mereka yang dibekukan di luar negeri sebagai dana pembayaran bunga utang. Jadi, masih belum jelas apakah hal itu bisa diterima atau tidak.

Siluanov mengatakan Rusia sudah membayar utang, tetapi apakah pembayaran itu terlaksana merupakan persoalan lain dan bukan ditentukan mereka.

"Kami punya uangnya, kami sudah memproses pembayaran sekarang bola berada di tangan pengadilan Amerika Serikat," tutur Siluanov dikutip dari CNN, Jumat (18/3/2022).

Apa dampaknya jika Rusia gagal bayar utang? Langsung klik halaman berikutnya

Apabila Rusia gagal bayar utang akan menjadi berita buruk bagi negara tersebut. "Default adalah bencana bagi Rusia," kata Ahli Strategi Senior di BlueBay Asset Management, Timothy Ash

Serangannya ke Ukraina telah meninggalkan banyak jejak, termasuk menghilangkan beberapa negara rekanan di lingkup internasional. Ditambah lagi dengan terjadinya gagal bayar utang, kemungkinan akan memotong akses ke pembiayaan asing selama bertahun-tahun.

Ekonomi Rusia diprediksi semakin hancur lebur. Pasalnya, sejak perang dimulai mata uang Rusia sendiri telah jatuh ke rekor terendah. Pendapatan juga semakin kritis karena pedagang minyak menghindari membeli minyak dari Rusia.

Selain itu, puluhan perusahaan internasional juga meninggalkan dari Negeri Beruang Merah itu. Hal itu diperparah dengan keadaan sanksi yang telah membekukan cadangan mata uang asing mereka.

(hns/hns)

Hide Ads