Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan critical engine bagi pemulihan ekonomi RI. Diketahui, kontribusi UMKM tercatat sebesar 61% dengan menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.
Airlangga mengatakan UMKM juga ikut mendorong peningkatan investasi dan ekspor nasional. Menurutnya saat ini nilai investasi di sektor UMKM mencapai 60% dari total investasi nasional.
"Sementara, kontribusinya terhadap ekspor nonmigas nasional mencapai 16%. Dari sektor UMKM ini, salah satu usaha yang mengalami pemulihan cukup baik ada di subsektor industri makanan dan minuman (mamin)," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskannya, sepanjang tahun 2021, kinerja industri makanan dan minuman tumbuh positif sebesar 2,54% (yoy). Catatan ini dinilainya lebih baik dari tahun sebelumnya yang masih di angka 1,58%, dan lebih baik dari beberapa sektor industri lain.
Selain itu, subsektor penyediaan makan minum selama 2021 juga mengalami pertumbuhan sebanyak 3,52% (yoy). Lebih tinggi dari tahun 2020 yang minus 6,88%.
Menurut Airlangga, kebangkitan beberapa subsektor makanan dan minuman ini dapat dilihat dari semakin maraknya UMKM minuman kekinian yang sedang digandrungi anak-anak muda. Airlangga mengatakan lahirnya usaha minuman kekinian yang diolah menggunakan bahan baku teh, kopi dan kakao juga turut didukung kekayaan komoditas alam Indonesia.
Lebih lanjut dia merinci produksi teh di tahun 2021 mencapai 145,1 ribu ton, dengan Jawa Barat sebagai penghasil terbesarnya. Sementara itu, produksi kopi nasional mencapai 775 ribu ton, dengan Sumatera Selatan sebagai produsen tertinggi.
"Kita juga memproduksi kakao hingga 706,5 ribu ton dengan Sulawesi Tengah sebagai pusatnya. Tingginya produksi teh, kopi, dan kakao di Indonesia serta momentum pemulihan ekonomi ini tentunya menjadi peluang bagi para entrepreneur UMKM untuk menggali cuan di sektor ini," paparnya.
Klik halaman selanjutnya >>> Tantangan UMKM