Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 5,2% pada 2022, tak seperti pertumbuhan ekonomi dunia yang tren pemulihannya menurun.
"Dengan berbagai kondisi tantangan dan peluang yang ada, ekonomi diperkirakan tumbuh di atas 5,2% di tahun 2022," katanya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
"Berbeda dengan tren penurunan pemulihan ekonomi global, ekonomi Indonesia justru diharapkan lebih baik karena inflasi diperkirakan masih dalam rentang 3% plus minus 1%," sambungnya.
Lanjut Airlangga, ekonomi Indonesia ditopang oleh beberapa faktor yang kinerjanya positif, misalnya saja transaksi berjalan masih mencatatkan surplus, nilai tukar rupiah dan IHSG terus menguat, serta rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB dalam level aman.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah, cadangan devisa, neraca perdagangan diperkirakan akan mengalami pelemahan namun dalam kondisi yang masih tangguh (resilience).
"Pengendalian pandemi COVID dan pemulihan ekonomi serta transformasi tetap menjadi prioritas agenda kebijakan pemerintah ke depan, kebijakan yang akomodatif terhadap pemulihan dan responsif dan antisipatif terhadap risiko-risiko global yang potensi untuk tumbuh," paparnya.
Kemudian, akselerasi pemulihan ekonomi di tahun ini juga didorong oleh pandemi yang lebih terkendali dan cakupan vaksinasi virus Corona yang jauh lebih tinggi.
Dijelaskannya, kepercayaan yang terbentuk dari vaksinasi dan terkendalinya pandemi mendorong pulihnya aktivitas ekonomi, baik belanja maupun investasi masyarakat.
Kemudian, indikator sektor riil juga menunjukkan prospek yang baik di awal 2022. Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 113,1 pada bulan Februari 2022, pertumbuhan impor bahan baku 39,57% secara year on year, barang modal mendekati 42% year on year di bulan Januari 2022. Selain itu Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia masih di level ekspansi di atas 50, yaitu 51,2% di bulan Februari.
"Selain vaksinasi dan disiplin pengendalian pandemi, akselerasi pemulihan ekonomi 2022 ditentukan oleh respons kebijakan ekonomi yang tepat melalui kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, terukur, dan efektif," paparnya.
Airlangga menerangkan pemulihan ekonomi nasional pada 2022 dirancang lebih fleksibel dan responsif terhadap pandemi dan ekonomi global.
"Pemerintah menjalankan kebijakan front loading untuk mendorong pertumbuhan di kuartal pertama 2022 dengan program pemulihan ekonomi nasional," tambahnya.
Simak Video "Video: Airlangga Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Akan Dikejar di Kuartal III-IV"
(toy/zlf)