![]() |
Berlanjut ke paragraf empat, terdapat kata 'originnya'. Kata tersebut merupakan kombinasi bahasa Inggris 'origin' dan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Indonesia '-nya'. Kata origin sendiri punya arti bahasa Indonesia, yakni 'asli'.
Bila penulis ingin merujuk pada kaidah bahasa Indonesia yang benar, kata yang tertulis harusnya adalah 'aslinya'. Atau bila ingin mengaitkan dengan konteks kalimat yang ingin menggambarkan 'keaslian', bisa juga digunakan kata serapan 'orisinalitas yang diberikan imbuhan '-nya' menjadi 'orisinalitasnya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian typo kata dalam kurung rite, seharusnya ritel yang artinya eceran.
![]() |
Kemudian pada paragraf terakhir yang berisi kutipan, "Seorang pakar branding dunia mengatakan bahwa tidak ada satupun brand sebuah bangsa akan sukses diluar negerinya apabila tidak lebih dulu dicintai masyarakatnya".
Sepintas tak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Namun, mestinya kalimat tersebut ditulis seperti berikut ini: Seorang pakar branding dunia mengatakan, "Tidak ada satu pun brand sebuah bangsa akan sukses di luar negeri apabila tidak lebih dulu dicintai masyarakatnya."
Terakhir, adalah kalimat penutup yang berbunyi Dihimpun dari berbagai sumber dan pengalaman penulis. Sebagai karya tulis yang dipampang sebagai sebuah pernyataan resmi, kata 'penulis' menjadi kata yang paling disorot lantaran tak diikuti keterangan yang berisi informasi siapa penulis naskah tersebut.
![]() |
Saksikan d'Mentor Terbaru: Sukses Jualan di Media Sosial
(dna/hns)