Begini Siasat Perusahaan Vodka Chernobyl Melawan Tentara Rusia

Begini Siasat Perusahaan Vodka Chernobyl Melawan Tentara Rusia

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 28 Mar 2022 13:55 WIB
Atomik Vodka
Foto: Dok BBC
Jakarta -

Atomik sebuah perusahaan minuman beralkohol jenis vodka di Ukraina mengambil langkah melawan invasi tentara Rusia di negara itu. Mereka merilis dua jenis minuman baru dan hasilnya disumbangkan untuk membantu para pengungsi.

Melansir BBC, Senin (28/3/2022), Atomik merupakan merek minuman vodka yang dikenal sebagai 'Chernobyl moonshine'. Ya memang minumannya berasal dari buah-buahan di wilayah terlarang bekas dengan tragedi meledaknya pembangkit listrik nuklir Chernobyl di kota Pripyat.

Tragedi Chernobyl sendiri terjadi pada 1986 yang lalu. Meledaknya reaktor nuklir menyebabkan 100 meninggal secara langsung. Namun yang mengerikannya lagi PBB dan WHO melaporkan ada sekitar 4 ribu orang meninggal secara tidak langsung karena terpapar radiasi nuklir, yang menimbulkan kanker atau penyakit lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singkat cerita para ilmuwan telah mempelajari tanaman yang di zona Chernobyl. Melalui eksperimen akhirnya tanaman-tanaman itu bisa diproduksi menjadi minuman beralkohol yang kemudian dijual dengan merek Atomik.

Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa buah yang sedikit radioaktif dan tumbuh di zona yang terkontaminasi bisa disuling hingga radiasinya hilang. Keuntungan dari penjualan Atomik disalurkan untuk komunitas sekitar yang tinggal dekat dengan zona tersebut.

ADVERTISEMENT

Sekarang Atomik kembali melakukan aksi. Setelah pasukan Rusia menduduki Chernobyl, yang merupakan wilayah tempat buah-buahan itu ditanam dan dipanen, perusahaan menantang yang terlihat dari aksi pemasaran yang dilakukan.

Atomik mengeluarkan 2 varian baru dengan konsep premium. Hasil penjualan dari 2 produk tersebut disumbangkan untuk membantu para pengungsi Ukraina.

Perkembangan bisnis Atomik sendiri sebenarnya terus meningkat. Namun secara tiba-tiba kondisi berbalik seiring dengan invasi yang dilakukan Rusia.

Setelah 30 tahun mempelajari zona eksklusif, para ilmuwan yang mendirikan proyek Atomik memungkinkan orang-orang di tanah yang terkontaminasi untuk menjual produk mereka sendiri. Itu adalah tonggak kecil tapi signifikan dalam pemulihan sepetak Ukraina yang sebagian besar ditinggalkan setelah bencana nuklir pada tahun 1986 itu.

"Sekarang, seluruh wilayah tempat kami memanen buah untuk produksi diduduki oleh pasukan Rusia," jelas Kyrylo Korychenskyi, peneliti lingkungan dan anggota tim Atomik.

Mesin militer yang mengeluarkan debu radioaktif di zona yang biasanya dikontrol dengan hati-hati menyebabkan lonjakan tingkat radiasi.

"Informasi yang kami dapatkan dari wilayah ini sangat buruk. Pasukan Rusia pergi ke desa-desa dan menempatkan tank mereka di tengah-tengah kebun rakyat," kata Kyrylo.

Di jantung zona eksklusi, pihak berwenang Ukraina menuduh pasukan Rusia menjarah dan menghancurkan laboratorium penelitian baru yang dirancang untuk memproses dan menganalisis sampel radioaktif dan untuk memantau zona tersebut.




(das/das)

Hide Ads