Indonesia dan Panama menjajaki peluang kerja sama ekonomi untuk peningkatan perdagangan dan investasi.
Delegasi Panama yang diwakili Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes mendatangi Indonesia membahas sejumlah potensi kerjasama. Di antaranya mengenai mengenai penguatan forum konsultasi bilateral Indonesia-Panama dan peluncuran kerjasama di sektor maritim.
Mouynes menawarkan beberapa peluang dagang dan investasi di Panama kepada pengusaha Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin bahwa ada banyak potensi kerja sama antara kedua negara, " katanya saat mengunjungi Menara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, di Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Selain itu, ia juga mendorong dan mempromosikan Panama sebagai global hub untuk konektivitas maritime dan logistik. Demikian juga Pemerintah Panama berharap agar Indonesia dapat meningkatkan penggunaan Pelabuhan di Panama bagi produk-produk Indonesia untuk memasuki pasar Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
"Panama bisa berfungsi sebagai jembatan kawasan itu. Kami memiliki konektivitas tertinggi di Amerika, kami menghubungkan pelabuhan melalui Terusan Panama," paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengaku senang dengan peluang dagang yang tercipta antara kedua negara. "Kami menyambut baik berbagai peluang dagang dan investasi diantara Indonesia-Panama, dan akan segera menindaklanjuti tawaran tersebut," ungkapnya.
Lalu, untuk mempermudah kerja sama perdagangan dan investasi, dari sisi Indonesia berharap agar pemerintah Panama dapat memberlakukan fasilitas bebas visa untuk Warga Negara Indonesia.
Pada pertemuan itu, Arsjad mengungkapkan turut mengundang pimpinan perusahaan asal Panama untuk datang ke Indonesia menghadiri gelaran Business of Twenty (B20).
"Kita mengundang teman-teman CEO dari Panama untuk ke Indonesia dalam hal B20 pada November nanti," ujar Arsjad
Tidak jauh berbeda dengan Wakil Ketua Umum Koordinator KADIN Indonesia Shinta Widjaja Kamdani yang mengajak Mouynes berinvestasi di Indonesia di tiga sektor utama yang menjadi perhatian di B20 nanti.
"Berinvestasi di Indonesia khususnya pada tiga sektor, digital transformation, renewable energy, health sector, " paparnya.
Ketua Komite Amerika Tengah, Kuba dan CARICOM - KADIN Indonesia, Prasetyo Singgih menyatakan kesiapannya meningkatkan hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dengan negara-negara Amerika Tengah, khususnya Panama.
"Panama dapat dijadikan sebagai hub utama untuk mendistribusikan barang-barang ekspor Indonesia ke wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan," kata dia.
Lanjut di halaman berikutnya.
Prasetyo mengatakan Kadin Indonesia akan membawa delegasi pengusaha eksportir dan importir dari Indonesia dalam 'Trade and Investment Roadshow' ke beberapa negara Amerika Tengah, Kuba dan CARICOM, termasuk PANAMA pada bulan September 2022.
KADIN mencatat, ekspor Indonesia ke Panama mencapai US$ 83,66 juta di 2019 turun menjadi US$ 75,22 juta di 2020 dan meningkat kembali menjadi US$ 91,15 juta pada 2021.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Panama antara lain, produk peternakan, minyak nabati, alas kaki, kendaraan selain kereta, karet, mesin listrik dan produk optik.
Sementara impor Indonesia dari Panama pada tahun 2019 mencapai US$ 29,23 juta naik menjadi US$ 33,84 juta pada 2020 kemudian pada 2021 naik lagi menjadi US$ 82,31 juta.
Komoditas impor Indonesia dari Panama antara lain kapal, besi dan baja, kulit mentah, mesin, berbagai produk manufaktur, tekstil yang dilapisi atau dilaminasi dan mesin listrik.
Total perdagangan di 2019 mencapai US$ 112,90 juta di 2020 turun menjadi US$ 109,05 juta kemudian 2021 meningkat kembali mencapai US$ 173,46 juta dengan defisit untuk Panama.
Investasi Panama di Indonesia antara lain terdiri dari 28 proyek dengan nilai US$ 500 ribu di 2020, dan 14 proyek dengan investasi mencapai US$ 1,2 juta di 2021.
(das/das)