BNI Bantu Bisnis Diaspora & Ekspor Produk UMKM RI ke Hong Kong

BNI Bantu Bisnis Diaspora & Ekspor Produk UMKM RI ke Hong Kong

Atta Kharisma - detikFinance
Sabtu, 09 Apr 2022 13:43 WIB
Produk Indonesia di Hong Kong
Foto: dok. BNI
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Hong Kong membantu bisnis diaspora Indonesia dengan mencari produk UMKM lokal Tanah Air untuk diekspor ke Negeri Mutiara Timur tersebut.

BNI membantu usaha milik Alex Chu, keturunan Indonesia yang sudah lama tinggal di Hong Kong. Ia adalah adalah generasi kedua dari pasangan diaspora Indonesia, dan telah mendirikan tiga perusahaan keluarga yakni Surya Trading Company Ltd (Surya Trading), Forever Harvest Corporation Limited (Forever Harvest) dan Fast Access Corp Ltd (Fast Access).

Ketiga bisnis tersebut tercatat melakukan operasi bisnis ekspansif dan memiliki daya saing di Hong Kong. Bahkan, Surya Trading saat ini telah memiliki 10 toko dengan nama Surya Market yang menjual aneka produk makanan dan minuman dengan merek serta produksi buatan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisnis kedua, Forever Harvest, adalah supplier wholesale dari 80 toko rekanan di Hong Kong. Sedangkan, Fast Access menjadi agen pengiriman uang ke Indonesia.

Adapun barang-barang yang diimpor oleh Surya Trading yakni barang kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan dan minuman produksi UMKM Indonesia. Melalui toko milik sendiri dan toko-toko afiliasi, Surya Trading memiliki target market lebih dari 170.000 PMI yang ada di Hong Kong.

ADVERTISEMENT

Surya Trading juga mendistribusikan produk-produk Indonesia tersebut ke sekitar Hong Kong dan menargetkan penduduk China sesuai dengan kualitas barang yang mereka inginkan.

Dalam menjalankan bisnisnya, Alex juga secara langsung membantu UMKM Indonesia untuk masuk ke pasar Hong Kong. Baginya ini merupakan salah satu bakti sebagai keturunan Indonesia yang menetap di Hong Kong.

BNI Hong Kong pun juga memberikan pembiayaan untuk mendukung perkembangan Surya Trading. Melalui BNI Xpora, Surya Tradingdiikut serta pada program business matching untuk dapat menambah varian produk UMKM Indonesia dalam penetrasi pasar Hong Kong dan negara sekitar. Beberapa produk dari UMKM binaan BNI Xpora telah diekspor ke Hong Kong seperti kopi, kripik ubi, kerupuk dan bakso cuanki.

"Kami sangat berterima kasih terhadap semua dukungan yang telah BNI berikan kepada kami. Tentunya kami berharap hubungan kami dan BNI terus terjaga. Kami akan terus melakukan eksplorasi terkait produk Indonesia yang sekiranya dapat diterima di market Hong Kong," ujar Alex dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/4/2022).

Bisnis Alex yang lain, Fast Access merupakan agen pengiriman uang ke Indonesia yang memiliki 88 sub-agen untuk membantu PMI dalam melakukan pengiriman uang. Bisnis ini membantu para PMI yang cenderung lebih nyaman dibantu melalui jaringan sesama orang Indonesia.

Berkat model bisnis yang kekeluargaan, Fast Access juga telah berhasil menggandeng sekitar 30.000 PMI sebagai nasabahnya, dimana volume kiriman uang rata-rata per bulan mencapai 70 juta dollar Hong Kong atau setara dengan Rp 130 miliar.

Saat ini, Fast Access juga telah menjadi partner BNI dalam melakukan pengiriman uang dari Hong Kong ke Indonesia melalui system API yang aman dan juga real-time.

Kisah Inspiratif dari BNI

Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan cerita bisnis dari keluarga Alex yang merupakan salah satu dari ribuan diaspora yang terbantu oleh BNI. BNI berhasil menghubungkan diaspora dengan UMKM di Indonesia melalui diaspora loan.

Melalui kemitraan ini, BNI memastikan produk-produk lokal masuk ke supermarket di Hong Kong dengan target pasar orang Indonesia sekaligus penduduk lokal.

"Kami berharap ini menjadi sebuah kisah inspiratif bagi banyak diaspora sekaligus pelaku UMKM di Indonesia untuk terus menjawab peluang bisnis yang besar di luar negeri," tutur Henry.

Ia menjelaskan Hong Kong memberi berbagai kemudahan dan kepastian hukum dalam berbisnis. Dari sisi kepastian hukum, Hong Kong memiliki undang-undang yang sangat jelas tentang perlindungan terhadap pengusaha. Dari sisi kemudahan berusaha, pemerintah Hong Kong pun memberikan berbagai kebijakan bebas pajak untuk ekspor dan impor barang dari dan keluar Hong Kong.

Kebijakan ini yang membuat banyak orang mendirikan perusahaan di Hongkong untuk mengimpor barang dan kemudian mengekspornya ke negara lain.

Ia menambahkan BNI juga proaktif mengajak perusahaan-perusahaan besar, terutama asal Indonesia untuk membuka usaha di Hongkong dan lebih aktif mencari peluang-peluang ekspor produk buatan Indonesia.

"Salah satu bisnis yang kami lakukan di BNI Hongkong adalah mengajak perusahaan-perusahaan besar, terutama asal Indonesia, untuk kemudian membuka usaha di Hongkong, dan kemudian kami biayai ekspor impornya, dimana induk perusahaannya dibiayai BNI di Indonesia, kemudian di Hongkong kita biayai perusahaan trading arm-nya. Inilah pada dasarnya bisnis utama pada BNI Hongkong," pungkas Henry.



Simak Video "Video Cerita Ramadan dari Belanda: Puasa 16 Jam hingga Rindu Takjil"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads