Dalam acara tersebut hadir secara daring Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Budi menjelaskan digitalisasi kesehatan atau telemedicine sebagai keniscayaan karena kesenjangan rasio tenaga kesehatan di daerah perkotaan dan terpencil.
"Kementerian Kesehatan akan bekerjasama dengan Universitas dan para startup untuk membuat super big data Kesehatan. Karena key strength UI di bidang Kesehatan, startup forum ini banyak diikuti peserta dari di rumpun ilmu kesehatan," terang Budi
Sementara, Menteri Investasi Bahlil Lahadia melalui Staf Ahli Aries Indanarto Staf Ahli menyampaikan pengembangan Sektor Prioritas menekankan dampak iklim investasi dalam perkembangan dunia global yang saling terkait nasional dan internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memaparkan BPJS sebagai perusahaan jaminan terbesar di dunia karena melayani hampir 270 juta dari nenek kakek ayah ibu hingga anak cucu, belum ada di negara lain perusahaan asuransi atau sejenis yang memiliki jumlah nasabah sebanyak BPJS Kesehatan.
"Dalam praktik industri 4.0 membutuhkan kolaborasi dalam efisiensi operasional dan meningkatkan pelayanan, dimana digitalisasi sektor kesehatan berupa telemedicine adalah lompatan dalam proses percepatan," terang Ali Ghufron
Sebagai informasi UI investment & Startup Forum ini adalah rangkaian acara dimana proses kurasi startup yang berasal dari civitas akademika UI baik alumni dan mahasiswa, diikuti 12 peserta, hingga akhirnya Dewan Juri memutuskan Startup Farmaklik menyabet juara umum dan penilaian tertinggi dari proses penjurian Pitchdeck Business Presentation Due Diligence UI Investment and Startup Forum 2022, setelah sebelumnya melalui tahapan seleksi dan inkubasi yang ketat.
Dewan juri mayoritas berasal dari masyarakat profesi independent, pasar modal dan stratejik consulting serta lawyer capital market. Yang diketuai Heru Handayanto, Komisaris PT Bursa Efek Indonesia, merangkap Direktur Mandiri Sekuritas.
(upl/upl)