Belanja Kementerian 2023 Rp 977,1 T, Buat IKN hingga Pemilu 2024

Belanja Kementerian 2023 Rp 977,1 T, Buat IKN hingga Pemilu 2024

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 28 Apr 2022 13:38 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah telah menyusun alokasi anggaran untuk belanja prioritas Kementerian/Lembaga di 2023. Pagu indikatif ditetapkan sebesar Rp 977,1 triliun atau naik 3,20% dari tahun ini yang sebesar Rp 945,8 triliun.

"Pagu indikatif 2023 totalnya untuk belanja K/L Rp 977,1 triliun yang terdiri atas rupiah murni Rp 814,1 triliun dan non rupiah murni Rp 163 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, Kamis (28/4/2022).

Berdasarkan bahan paparannya, belanja itu terdiri dari belanja operasional sebesar Rp 319,4 triliun dan belanja non operasional Rp 657,7 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam belanja non operasional, dikhususkan untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) baru Rp 27,6 triliun, persiapan pemilu Rp 19,5 triliun dan prioritas lainnya Rp 610,6 triliun.

"Hal-hal khusus dalam penyusunan belanja K/L tahun 2023 seperti arahan Bapak Presiden harus dipertajam dan dalam mempertajam itu kita memperhatikan anggaran untuk ibu kota Nusantara, persiapan pemilu dan tentu untuk prioritas lainnya termasuk penyelesaian pembangunan infrastruktur tahun 2023 dan 2024," tutur Suahasil.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, kebijakan umum belanja K/L di tahun depan adalah untuk meningkatkan kualitas belanja yang lebih efisien, efektif, dan produktif. Lalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan infrastruktur prioritas.

Tidak hanya sampai di situ, belanja K/L di 2023 juga diarahkan untuk melanjutkan reformasi birokrasi, mendukung pelaksanaan revitalisasi industri, hingga mengembangkan ekonomi hijau.

(aid/ara)

Hide Ads