Melihat data tersebut, Artati optimistis sektor kelautan dan perikanan akan terus tumbuh. Terlebih tahun ini, Ditjen PDSPKP berpartisipasi dalam sejumlah pameran dagang seafood internasional, seperti Seafood Expo North America (SENA) di Boston, Amerika Serikat pada Maret dan Seafood Expo Global (SEG) di Barcelona, Spanyol akhir April ini.
"Alhamdulillah, nilai impor kita masih di bawah 10% terhadap nilai ekspor, ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan. Kita optimis nilai ekspor akan terus meningkat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan sinyal positif di triwulan 1 menunjukkan program-program unggulan yang dirancang oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sudah dalam jalur yang benar.
"Meningkatkan produksi ekspor memang menjadi salah satu prioritas dari program Menteri Trenggono. Berkat kebijakan yang diambil berbasis data dan melibatkan semua pemangku kepentingan, terlihat hasil yang positif di triwulan 1 ini," ungkapnya.
Baca juga: Pemetaan 5 Komoditas Strategis, Apa Saja? |
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan tiga program prioritas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Pertama, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota di setiap WPP untuk keberlanjutan ekologi. Kedua, pengembangan perikanan budidaya berorientasi ekspor berbasis komoditas unggulan di pasar global, antara lain udang, kepiting, lobster, dan rumput laut. Ketiga, pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
(ncm/ega)