Tol Laut Jadi Solusi Pemerataan Pasokan Minyak dan Gula di Timur Indonesia

Tol Laut Jadi Solusi Pemerataan Pasokan Minyak dan Gula di Timur Indonesia

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Minggu, 01 Mei 2022 22:00 WIB
Tol Laut
Foto: Tol Laut (istimewa/pelni)
Jakarta -

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyediakan sarana tol laut, yang secara khusus mengangkut pasokan Badan Pangan Nasional (BPN) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Program tersebut dijalankan melalui BUMN Holding Pangan ID FOOD dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group. Produk yang dikirimkan adalah pasokan gula dan minyak goreng curah, dari Belawan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sarana tol laut tersebut dilakukan untuk membantu Indonesia bagian Timur terbebas dari permasalahan kelangkaan barang disparitas harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt Mugen Sartoto .

"Tol Laut ini keberadaannya dapat menjadi kunci permasalahan dari pemerataan tersebut," ujar Capt Mugen, dalam keteranganya, dikutip detikcom Minggu (1/5/2022).

ADVERTISEMENT

Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Andre Mulpyana mengatakan keberangkatan pengiriman itu terjadi sejak 28 April 2022 yang lalu.

"Keberangkatan muatan minyak goreng dan gula dengan menggunakan kapal MV.Asia Pratama berangkat tanggal 28 April 2022, dan estimasi tiba di Kupang tanggal 8 Mei 2022," ujar Andre.

Sementara itu, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) / Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan pengiriman khusus melalui akses tol laut ini, telah mengirim pasokan gula sebanyak 800 ton dan minyak goreng curah sebanyak 300 ton.

"Mekanisme pendistribusiannya, ID FOOD Group telah bekerja sama dengan distributor lokal di Kupang NTT. ID FOOD bersama mitra mendistribusikan ke pedagang pasar. Sebagian pendistribusian juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat ,maupun asosiasi pedagang pasar lokal yang akan menjual langsung ke konsumen," ungkapnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi mengatakan langkah ini juga dijadikan upaya ketersediaan pangan dalam mengefisiensi biaya logistik pangan ke wilayah Timur.

"Distribusi minyak goreng curah dan gula dengan optimalisasi fasilitas tol laut merupakan solusi, untuk ketersediaan dan stabilisasi harga pangan khususnya di wilayah tertentu. Seperti Indonesia Timur, yang umumnya masih terdapat kendala dalam logistik pangan yang disebabkan ongkos logistik tinggi dan berdampak pada kenaikan harga pada produk ataupun komoditas pangan di wilayah tertentu," ujarnya.

Arief menjelaskan bahwa Port to Port, Port to Door, Door to Door, jadi alur distribusi pangan melalui tol laut ini dari Pelabuhan ke Pelabuhan. Baru lah setelah itu, dari pelabuhan akan dikirim ke gudang, didistribusikan ke produsen, kemudian disalurkan ke pedagang pasar.

"Dengan sinergi inilah, kita dapat merealisasikan kemudahan logistik pangan, apalagi komoditas minyak goreng dan gula saat ini menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat," tambahnya.



Simak Video "Video: BGN Sebut Minyak Jelantah Makan Gratis Bisa Dijual untuk Bioavtur "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads