Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berkomitmen membangun Indonesia dari pinggiran hingga perbatasan. Hal ini termasuk penyediaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga semakin banyak desa yang tersambung internet.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), Timboel Siregar mengatakan berbagai kemajuan itu seharusnya membuat urbanisasi tidak terlalu signifikan. Masyarakat bisa memperbaiki taraf hidup dengan memanfaatkan internet di desa, tanpa perlu ke kota.
"Dana desa kan sudah besar artinya desa jadi sentra ekonomi harusnya. Jadi akses peningkatan SDM, investasi dengan skenario infrastruktur. Program-program urbanisasi itu tidak terjadi lagi harusnya, kalaupun ada orang (ke kota) hanya mau berkunjung," kata Timboel kepada detikcom, Jumat (6/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Timboel mengimbau agar masyarakat memanfaatkan potensi di desa yang sudah cukup besar. "Potensi itu yang harus dilihat dan dimaksimalkan. Nggak usah ke sini (kota) karena di sana masih ada potensinya," jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho. Masyarakat bisa memanfaatkan internet dengan cara berjualan online yang pasarnya bisa menjangkau seluruh Indonesia.
"Ketika sama-sama memanfaatkan internet untuk penjualan dan bisnisnya, menurut saya orang tidak perlu sampai harus pindah ke kota untuk mengembangkan usahanya," bebernya.
Pemerintah pun terus berusaha menahan migrasi ke kota melalui berbagai program. Di antaranya seperti dana desa yang terus dioptimalkan untuk kegiatan yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
"Mengoptimalkan dana desa untuk kegiatan padat karya tunai, cash for work. Selain itu potensi pengembangan ekonomi lokal desa seperti desa wisata, desa agro industri dan lain-lain juga bisa menjadi pilihan. Infrastruktur desa yang sudah mulai membaik hrs menjadi modalitas untuk menumbuhkan ekonomi desa," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi.
(aid/dna)