Akibat gelombang panas yang terjadi, India menerbitkan larangan ekspor gandum. Pasalnya dampak dari gelombang panas ini juga mempengaruhi produksi dan membuat harga gandum mengalami kenaikan.
Meskipun larangan sudah diterbitkan, namun pemerintah masih mengizinkan ekspor yang izinnya sudah terbit sebelumnya. Dikutip dari CNBC.com disebutkan larangan ini diramal bisa mempengaruhi harga gandum dunia dan membuat konsumen di beberapa negara mengalami kesulitan.
Sekadar informasi harga gandum di India telah mencapai rekor tertinggi yakni 25.000 rupee per ton. Padahal sebelumnya harga yang ditetapkan pemerintah sebesar 20.150 rupee. Per April 2022 India sudah mengekspor 1,4 juta ton gandum dan telah meneken kesepakatan ekspor 1,5 juta ton gandum pada Mei ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gandum merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan mie instan. Karena itu dalam jangka panjang bisa mempengaruhi harga mie instan jika tak diimbangi dengan kebijakan dan langkah tepat dari pemerintah.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan ini tergantung dari pasokan gandum di dalam negeri.
"Ini bergantung dari stabilitas pasokan gandum di dalam negeri. Faktor kedua dari sisi marjin produsen yang akan ditekan sehingga konsumen tidak terlalu terbebani kenaikan harga jual produk akhir," kata Bhima saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).
Dia mengungkapkan, untuk perusahaan besar masih bisa memangkas marjin.
"Sementara perusahaan kecil yang produksi kue, dan roti mau tidak mau sesuaikan harga kalau bahan baku naik," jelas dia.
Terpisah, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan India adalah produsen gandum utama Dunia, terbesar kedua setelah China.
"Kalau India melakukan larangan Ekspor supply gandum global akan terpangkas significant, dampaknya harga gandum dipasar global dipastikan akan naik drastis. Tanpa larangan Ekspor India saja harga gandum global sudah Naik tinggi," jelas dia.
Lanjut membaca ke halaman berikutnya
Simak Video "Suasana Pertemuan Erdogan-Putin, Bahas Potensi Krisis Pangan"
[Gambas:Video 20detik]