India Setop Ekspor Gandum, Krisis Pangan Kian Nyata?

India Setop Ekspor Gandum, Krisis Pangan Kian Nyata?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 15 Mei 2022 09:33 WIB
Bowl filled with wheat flour on a rustic wooden table. Bowl is on left side and on right side there is a heap of whole wheat seeds.  In front of the bowl, there are three wheat ears. Shot with a DSLR Canon EOS 5D Mark II
Foto: Getty Images/carlosgaw
Jakarta -

Akibat gelombang panas yang terjadi, India menerbitkan larangan ekspor gandum. Pasalnya dampak dari gelombang panas ini juga mempengaruhi produksi dan membuat harga gandum mengalami kenaikan.

Meskipun larangan sudah diterbitkan, namun pemerintah masih mengizinkan ekspor yang izinnya sudah terbit sebelumnya. Dikutip dari CNBC.com disebutkan larangan ini diramal bisa mempengaruhi harga gandum dunia dan membuat konsumen di beberapa negara mengalami kesulitan.

Sekadar informasi harga gandum di India telah mencapai rekor tertinggi yakni 25.000 rupee per ton. Padahal sebelumnya harga yang ditetapkan pemerintah sebesar 20.150 rupee. Per April 2022 India sudah mengekspor 1,4 juta ton gandum dan telah meneken kesepakatan ekspor 1,5 juta ton gandum pada Mei ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gandum merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan mie instan. Karena itu dalam jangka panjang bisa mempengaruhi harga mie instan jika tak diimbangi dengan kebijakan dan langkah tepat dari pemerintah.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan ini tergantung dari pasokan gandum di dalam negeri.

ADVERTISEMENT

"Ini bergantung dari stabilitas pasokan gandum di dalam negeri. Faktor kedua dari sisi marjin produsen yang akan ditekan sehingga konsumen tidak terlalu terbebani kenaikan harga jual produk akhir," kata Bhima saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).

Dia mengungkapkan, untuk perusahaan besar masih bisa memangkas marjin.

"Sementara perusahaan kecil yang produksi kue, dan roti mau tidak mau sesuaikan harga kalau bahan baku naik," jelas dia.

Terpisah, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan India adalah produsen gandum utama Dunia, terbesar kedua setelah China.

"Kalau India melakukan larangan Ekspor supply gandum global akan terpangkas significant, dampaknya harga gandum dipasar global dipastikan akan naik drastis. Tanpa larangan Ekspor India saja harga gandum global sudah Naik tinggi," jelas dia.

Lanjut membaca ke halaman berikutnya

Dia menyebut Indonesia sebagai negara pengimpor gandum, akan terdampak sekali. Harga barang pangan yang berbahan baku gandum akan melonjak naik.

Inflasi yang sekarang sudah meningkat akan melonjak lebih tinggi. Ujung-ujungnya Masyarakat bawah yang akan paling terdampak, terpangkas daya beli oleh inflasi yang tinggi.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengungkapkan dengan adanya larangan eksor India ini akan menyebabkan ancaman keterbatasan ketersediaan pangan semakin nyata, khususnya untuk gandum, akibat perang Rusia-Ukraina dan gangguan panen karena cuaca.

"Setelah supply dari Rusia dan Ukraina terganggu akibat perang, permintaan gandum beralih ke India," jelas dia.

Menurut Anthony, larangan ekspor gandum India membuat ancaman pangan dunia menjadi nyata.

"Semoga tidak mengakibatkan perang pangan, di mana negara lain akan membalas dengan larangan ekspor pangan lainnya," jelas dia.

Dia menyebut untuk Indonesia yang sudah melarang ekspor CPO terlebih dahulu, larangan ekspor gandum India akan berdampak pada harga dan ketersediaan mie instan dan roti.

Ketika persediaan nasional habis dalam waktu dekat, maka harga mie instan akan naik, dan jumlah produksi akan turun. Kondisi ini membuat kehidupan masyarakat kelompok bawah menjadi lebih sulit.

Peneliti INDEF Rusli Abdullah mengungkapkan dengan larangan ekspor gandum dari India ini maka akan berpengaruh pada harga gandum dunia. Pasalnya India merupakan negara penghasil gandum kedua terbesar di dunia.

Namun untuk dampak langsung ke Indonesia tidak akan terasa signfikan. Pasalnya Indonesia saat ini mengimpor gandum paling banyak dari Ukraina. "Pengaruh larangan India adalah akan mengerek harga gandum dunia. Tapi di Indonesia, selama pasokan beras aman maka akan tetap terkendali. Jadi jangan khawatir ya," jelas dia.



Simak Video "Suasana Pertemuan Erdogan-Putin, Bahas Potensi Krisis Pangan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads