Elon Musk 'Ngebet' Ketemu Jokowi, Ternyata Ini yang Dibisikin Luhut

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 20 Mei 2022 13:11 WIB
Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Elon Musk menerima kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di markas Space X untuk membicarakan potensi kerja sama di bidang teknologi. Pertemuan keduanya merupakan tindak lanjut dari pertemuan Bos Tesla tersebut dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya.

Direktur TBS Energi Utama Pandu Patria Sjahrir yang ikut dalam pertemuan Luhut dan Elon Musk mengungkapkan, ada pembicaraan antara Luhut dengan Elon Musk yang membuat Elon Musk semangat bertemu Jokowi.

Pandu dalam acara Blak-blakan detikcom menjelaskan jika Luhut memberi tahu Elon Musk bahwa Jokowi akan hadir di US ASEAN Summit di Washington DC pada 11-13 Mei 2022.

"Ini mau ada US ASEAN Summit, bisa nggak (bertemu Jokowi)?," kata Pandu menirukan ucapan Luhut kepada Elon Musk. Mendengar berita itu, Elon Musk langsung menyambut baik tawaran Luhut.

Menurut Pandu, Elon Musk langsung mengiyakan pertanyaan Luhut itu. Bahkan dia bersedia untuk mengubah jadwalnya hanya untuk bisa menyambut Jokowi saat berkunjung ke Amerika Serikat (AS). "Ayolah, saya ubah deh schedule saya untuk bisa menyambut bapak," ucap Pandu menirukan Elon Musk.

Pandu menuturkan jika Elon Musk sangat cepat dalam mengambil keputusan. Menurutnya ini disebabkan karena Elon Musk paham jika ia sedang bertemu dengan orang-orang yang well prepared.

Adapun pertemuan Jokowi dengan Elon Musk sudah berproses sejak 8 bulan lalu. Pandu menuturkan baru ada pergerakan sekitar dua-tiga bulan yang lalu setelah ada deal antara CATL dan LG yang membuat Tesla semangat berdiskusi.

Pendu sempat berbincang dengan Elon Musk terkait persiapan EV ecosystem, bukan sebatas nikel saja tetapi motor listrik seperti di Electrum. Sementara itu, Elon Musk melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial.

Menurut Pandu dia bisa menciptakan bisnis yang end-to-end. Menjual nikel bukan hanya menjual baterai, tapi juga membangun giga factory untuk mengekspor produk Tesla miliknya. Pandu menambahkan jika yang menjadi isu terbesar saat ini adalah harga nikel yang sporadik.



Simak Video "Video: Sejauh Mana Ambisi Elon Musk untuk Pengembangan Superkomputer AI?"

(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork