Dedi menjelaskan jika susu formula bayi dipilih dan diproses lewat SOP ketat sehingga potensi terkontaminasi bakteri Salmonella dapat diminimalisir. Selain itu Indonesia tidak mengimpor produk susu bayi dari AS.
"Kekurangan susu formula di negeri kita ini suplainya didominasi dari Australia dan New Zealand," ujar Dedi. Impor susu yang dilakukan Indonesia tersebut dalam bentuk skimmed milk powder.
"Hanya saja memang impor susu bubuk Indonesia dari luar itu berada pada kisaran 80% dari total kebutuhan susu bubuk. Karena Indonesia baru mampu mencukupi kebutuhan Nasional sebesar 20%," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disamping itu, Dedi menjelaskan bahwa Indonesia masih mengimpor susu dari Amerika Serikat. Namun jumlahnya terbilang sedikit dan bukan produk susu formula bayi.
Dedi juga menambahkan bahwa dirinya merasa yakin dengan keamanan produk susu Impor dari luar negeri. Menurutnya susu impor sudah disterilisasi lewat pemanasan 100 derajat celcius lebih sehingga aman dikonsumsi.
Dedi mengaku bahwa dirinya tidak mengerti kenapa susu formula bayi di negara sekelas AS bisa tercemar bakteri seperti yang terjadi saat ini. AS yang diketahuinya adalah negara yang sangat ketat dari peternakannya hingga pabriknya.
Dengan demikian, para ibu dan konsumen susu formula di Indonesia tidak perlu khawatir dengan beredarnya kabar yang menimpa AS in. Dengan produksi yang mematuhi SOP yang ketat serta pengawasan yang baik, Indonesia akan aman dari ancaman krisis susu formula.
Sebagai informasi tambahan, Presiden Joe Biden telah menandatangani RUU yang mencakup Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan produksi susu formula bayi dalam negeri.
Dia juga memerintahkan Pentagon untuk menerbangkan pengiriman dari luar negeri sebagai upaya memenuhi kebutuhan stok susu formula tersebut. Abbott Laboratories juga akan turut bertanggung jawab sebagai salah satu penyebab krisis ini terjadi di AS.
(dna/dna)