Ekonomi Sirkular: Tujuan dan Pentingnya Bagi Bisnis Berkelanjutan

Ekonomi Sirkular: Tujuan dan Pentingnya Bagi Bisnis Berkelanjutan

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 04 Jun 2022 17:43 WIB
Sebuah terobosan berupa Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional digelar untuk mengatasi masalah plastik demi kelangsungan lingkungan hidup.
Foto: Istimewa

Salah satu contoh di ekonomi sirkular yang berkembang, lanjut Sonny, adalah penerapan extended producer responsibility, atau tanggung jawab produsen yang lebih luas, khususnya menyangkut sampah atau limbah. Selama ini telah terjadi salah kaprah karena menganggap sampah merupakan tanggung jawab konsumen. Sehingga masyarakat konsumen lah yang didesak untuk memilah, mengumpulkan, dan membuang sampah di tempatnya.

"Kita lupa bahwa sampah itu sumbernya dari produsen juga, khususnya sampah industri atau sampah kebutuhan konsumsi, seperti botol dan kotak minuman kemasan. Maka dalam ekonomi sirkular, ada kewajiban produsen untuk mengelola sampahnya sejak awal, yaitu saat mendesain atau merancang barang yang akan diproduksi. Kalau dia sudah merancangnya sejak awal, maka ia akan memilih bahan baku kemasan yang tidak akan menimbulkan sampah. Atau mereka akan bertanggung jawab untuk mengumpulkan kembali sampah plastik atau kardus yang menjadi sisa-sisa dari produksinya," kata Sonny.

Langkah tersebut menurutnya juga membutuhkan kolaborasi berbagai pihak termasuk stake holder dan masyarakat khususnya konsumen, agar memiliki kesadaran untuk ikut berpartisipasi dengan cara memilah sampah sesuai dengan pengelompokannya, sehingga membantu memudahkan proses daur ulang.
Melihat kepedulian didukung pengetahuan dan pengalaman mendalam terhadap lingkungan, Sonny didapuk menjadi Ketua Dewan Juri ajang Indonesia Green & Sustainable Companies Award (IGSCA) 2022 yang diselenggarakan majalah SWA dan SWAnetwork beberapa waktu lalu. Penghargaan ini mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan bisnis secara berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini ia menilai bahwa telah tumbuh kesadaran pada pelaku industri di Tanah Air untuk tidak semata memikirkan profit, tapi juga planet dan people. "Belum semua aspek bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkular dilakukan secara sempurna oleh produsen lokal. Tapi, memang ada komitmen dan upaya untuk melakukan proses-proses yang lebih hijau sifatnya," paparnya.

Salah satunya ia menyebut inisiatif yang dilakukan oleh Danone Indonesia. Perusahaan ini menurut Sonny memiliki nilai kepedulian mengumpulkan kemasan plastik paska konsumsi untuk kemudian diolah kembali dijadikan bahan baku kemasan mereka, atau untuk produk berbeda yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Kemasan produk berbahan plastik itu bisa diproduksi ulang untuk kebutuhan yang lain, atau dikirim ke produsen pemilik merek untuk dipakai kembali sebagai bahan baku sehingga mengurangi pengerukan sumber daya alam," urainya.

ADVERTISEMENT

Kriteria penilaian IGSCA terdiri dari aspek Ekonomi Berkelanjutan, Inklusi Sosial, Kesejahteraan dan Kenyamanan Karyawan, Pengelolaan Lingkungan, serta Standar Etika dan Kepatuhan (Compliance). Dewan Juri menetapkan 10 perusahaan dengan nilai tertinggi yang menerima penghargaan IGSCA 2022 dan tiga perusahaan yang mendapatkan penghargaan khusus.

Dipaparkan Vera Galuh Sugijanto VP General Secretary Danone Indonesia dalam kesempatan terpisah, Danone memiliki kepedulian yang tinggi serta komitmen dalam melaksanakan bisnis berkelanjutan yang bertanggung jawab. "Tidak hanya sekadar melaksanakan tanggung jawab sosial, namun lebih dari itu. Strategi bisnis perusahaan berlandaskan keberlanjutan dan selalu mengacu pada SDGs, sehingga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan pemerintah," kata Vera.

Dikatakan Vera, program keberlanjutan Danone Indonesia menyasar kesehatan manusia dan lingkungan. Terkait isu kesehatan, dalam payung program Bersama Cegah Stunting (BCS), Danone Indonesia menggerakan program edukasi nutrisi dan hidrasi sehat melalui Warung Anak Sehat (WAS), Isi Piringku, Gerakan Ayo Minum Air (AMIR), Aksi Cegah Stunting (ACS), WASH serta program GESID untuk edukasi remaja.

"Danone Indonesia juga memelopori berbagai upaya perlindungan sumber daya air dalam bentuk kegiatan konservasi, di antaranya penanaman pohon, pembangunan sumur resapan, pembuatan rorak, biopori, water harvesting, serta pembangunan taman keanekaragaman hayati dan program pertanian ramah lingkungan dengan target mencapai water positive impact pada 2030," ujar Vera.



Simak Video "Tempat Pelarian Uang Paling Aman Dikala Perang"
[Gambas:Video 20detik]

(fdl/fdl)

Hide Ads