Badai PHK massal tengah melanda sejumlah perusahaan rintisan alias startup. tidak sedikit karyawan yang mengalaminya. Lalu apa solusi agar karir aman dari pecahan gelembung di dunia bisnis startup? Berikut saran pemerhati startup sekaligus Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia periode 2018-2020 Ignatius Untung.
"Perusahaan apapun, pemimpin apapun tidak mau kehilangan orang terbaiknya. Jadi gimana caranya kita jadi orang terbaik atau kalau enggak terbaik, orang yang cukup baik. Sehingga kita kasih dilema buat atasan kita ketika harus PHK," ujar Ignantius dalam acara d'Mentor detikcom, Kamis (2/6/2022).
Ignantius mengingatkan, selama masih berstatus sebagai pegawai, PHK adalah ancaman yang terus membayangi. Sebab, hal ini bisa saja terjadi tidak hanya di perusahaan rintisan melainkan di berbagai jenis bidang usaha yang ada.
"Dugaan saya ini tidak hanya melanda perusahaan startup perusahaan non startup juga akan kena, jadi gimana caranya kita ketika punya sok jago seolah olah kebal PHK, terus begitu nanti kena PHK jadi korban. Bahkan ketika kita tidak beruntung karena perusahannya jatuh. Situasi seperti ini orang menyelamatkan diri sendiri," ujarnya.
Ignantius mengungkapkan, fenomena bubble burst tidak boleh dilihat sebelah mata. Meski ada investor serta memiliki berbagai jenis bentuk pembiayaan, cashflow perusahaan pun tetap harus dijaga.
"Ini harus disyukuri, bukan PHK disyukuri tapi badai ini harus disyukuri. Jadi peristiwa seperti ini, justru akan sangat menyiksa perusahaan-perusahaan yang kebanyakan jajan, perusahaan yang enggak banyak jajan bisnisnya bener justru bersyukur enggak perlu ketatit (pengurangan). Ini harus disyukuri, jadi mekanisme perusahaan bertahan dan tumbuh kembali dan berakhir jadi pemenang dengan cara-cara organik," ungkapnya.
Saksikan juga video lengkap d'Mentor: Lorong Gelap Bisnis Startup
(edo/vys)