e
Meidy, Salah satu warga Indonesia yang tinggal di Los Angeles AS memberikan kesaksiannya. Ia menyebut telah terjadi kenaikan harga di hampir semua jenis komoditas di AS.
"Kadang stoknya kosong, nggak seperti tahun sebelumnya, stok selalu penuh. Kalau harga-harga naik iya, gila-gilaan naiknya. Dan mayoritas semua naik," katanya kepada detikcom, dikutip Selasa (7/6/2022).
Meidy mencontohkan harga daging ayam yang mengalami kenaikan hampir dua kali lipat. Saat pandemi harga daging ayam ukuran besar dibanderol US$ 7 atau Rp 100.800 (kurs Rp 14.400). sekarang harganya bisa sampai US$ 13 atau Rp 187.200.
Di supermarket 99 Cent, selama pandemi harga rata-rata barang dibandrol 99 sen, dan paling mahal US$ 2,99 atau Rp 43 ribu. Sekarang harga barang termurah di toko itu jadi US$ 1,99 sampai US$ 7,99.
BBM juga mengalami lonjakan harga. Harga BBM yang hanya berkisar US$ 4 per galon saat pandemi kini beranjak hingga US$ 6 hingga US$ 7. Harga tersebut mencatatkan rekor tertingginya sepanjang sejarah AS.
Warga AS tidak bisa berbuat banyak menyikapi kondisi ini. Sebab, melonjaknya harga-harga bukan ditentukan pemerintah, melainkan imbas dari perang di Ukraina.
Masalah ketersediaan stok menjadi persoalan lain yang dihadapi warga AS. Stok beberapa jenis barang di supermarket tidak selalu penuh, dan ini terjadi semenjak pandemi dan perang Ukraina.
"Kalau dulu pas covid, itu barang malah banyak yang kosong. Tapi naiknya nggak terlalu mahal, paling naik sekitar US$ 2, terus turun lagi. Tapi pas perang Ukraina, jadi sangat fantastis," imbuhnya.
Bahkan per hari ini, Meidy mengatakan stok susu formula bayi sudah habis. Isu kelangkaan susu formula bayi di AS membuat negara tersebut harus menambah pasokan dari luar negeri.
Simak Video "Ini Harga BBM RON 92 di Beberapa Negara ASEAN, RI Paling Murah"
(zlf/zlf)