Mengurai Hubungan PT ACK yang Monopoli Ekspor Benur dengan Edhy Prabowo

Mengurai Hubungan PT ACK yang Monopoli Ekspor Benur dengan Edhy Prabowo

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 10 Jun 2022 06:15 WIB
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kembali diperiksa KPK. Ia diperiksa terkait kasus korupsi eskpor benih lobster yang menjerat dirinya.
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) telah melakukan sidang putusan terkait PT Aero Citra Kargo (ACK) sebagai jasa pengurusan transportasi (pengiriman) ekspor benih bening lobster. Dalam sidang itu PT ACK dinyatakan telah melanggar aturan monopoli ekspor benih bening lobster.

Putusan ini disampaikan oleh Ketua Majelis Sidang KPPU Harry Agustanto dalam sidang putusan perkara No.04/KPPU-I/22021 Jasa Pengurusan Transportasi (Pengiriman) Ekspor Benih Bening Lobster.

Dalam diktum yang dibacakan oleh Ketua Sidang, PT ACK telah melanggar Pasal 17 UU Nomor 5 Tahun 1999 yang berkaitan dengan monopoli persaingan usaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KPPU menyatakan terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 UU Nomor 5 Tahun 1999," jelas Harry dalam sidang di Kantor KPPU, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).

Dengan putusan itu, KPPU memberikan kesempatan selama 14 hari ke depan kepada PT ACK jika ingin melakukan banding. Namun, kuasa hukum dari PT ACK, Fajar Triyudha mengatakan belum bisa memutuskan apakah akan banding atau tidak. Pihaknya masih harus mendiskusikan kepada kliennya, dalam hal ini PT ACK.

ADVERTISEMENT

"Kami harus laporan ke klien kami, kami sudah catat pokok pertimbangan. Kami akan gunakan 14 hari untuk pikir-pikir karena belum tentu kami bilang banding tapi belum tentu klien mau banding, sebaliknya kami bilang ga perlu banding dia banding," ujarnya kepada wartawan.

Profil PT ACK

Dalam catatan detikcom, PT ACK ini berkaitan dengan kasus korupsi yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo. Selain Edhy, salah satu pengurus dari PT ACK bernama Siswadi juga menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Siswadi dengan lima orang tersangka lainnya disebut telah menerima suap terkait ekspor benih bening lobster (BBL).

Kala itu, Direktur PT Dua Putra Perkasa (PT DPP), Suharjito menyuap Edhy dan ditetapkan sebagai tersangka. Saat itu Edhy menunjuk Andreu dan Safri sebagai Ketua dan Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence).

Pada awal Oktober 2020, Suharjito datang ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bertemu Safri. PT DPP hendak menjadi eksportir benur. Untuk mengekspor benur, maka syaratnya harus melalui PT Aero Citra Kargo (PT ACK). PT ACK ini bertindak sebagai 'forwarder' benur dari dalam negeri ke luar negeri.

Demi diterima untuk menjadi eksportir benur, PT DPP diduga melakukan transfer sejumlah uang ke rekening PT ACK dengan total sebesar Rp 731.573.564. Pada bagian ini inilah KPK menemukan modus rekening penampung. Uang yang dikirim ke rekening tersebut yang kemudian dibelanjakan di Hawaii.

Kemudian, pada 5 November 2020, terdapat transfer dari PT ACK melalui rekening Ahmad Bahtiar ke rekening salah satu bank atas nama Ainul Faqih (staf istri Edhy) sebesar Rp 3,4 miliar yang diperuntukkan bagi keperluan Edhy Prabowo, istrinya bernama Iis Rosyati Dewi, stafsus Edhy bernama Safri, dan stafsus Edhy bernama Andreau Pribadi Misanta.

Selain itu, Ahmad Bahtiar selaku Komisaris PT ACK diduga mentransfer uang ke salah satu rekening atas nama Ainul Faqih selaku staf istri Menteri Edhy Prabowo, Iis Rosyati Dewi, senilai Rp 3,4 M. Uang tersebut diduga diperuntukkan buat keperluan Edhy Prabowo, Iis Rosyati, Safri, dan Andreau Pribadi.

Awal mula kasus di halaman berikutnya.

Pertimbangan Putusan KPPU

Keputusan itu diambil berdasarkan beberapa pertimbangan majelis sidang sebelum memutuskan. Beberapa pertimbangan itu disampaikan oleh Anggota Majelis Sidang KPPU Chandra Setiawan.

Ia mengatakan berdasarkan analisis terhadap fakta persidangan, KPPU memperhitungan adanya keuntungan berlebih yang dinikmati oleh PT ACK sebesar 323,53% atau setara Rp 58 miliar (Rp 58.499.465.750).

"Majelis memperhitungkan pengenaan sanksi denda sebesar 10% dari nilai penjualan jasa pengurusan transportasi udara untuk tujuan keluar wilayah Indonesia ke Vietnam, Hongkong, dan Taiwan pada periode Juni-November 2020 sejumlah Rp 7 miliar (Rp 7.658.111.880)," ungkapnya.

Dari berbagai pelanggaran itu, KPPU menimbang perusahaan telah melanggar aturan Pasal 17 UU Nomor 5 Tahun 1999 dan KPPU berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha. Dalam hal ini PT ACK.

Namun, terkait denda yang dikenakan PT ACK atas pelanggaran itu tidak lagi perlu dibayarkan. Sebab aset dari PT ACK dan Direktur Utama PT ACK Amri telah disita oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Hal ini berdasarkan pertimbangan yang dibacakan oleh majelis sidang KPPU. Adapun aset PT ACK yang dirampas oleh KPK itu sebesar Rp 8.774.507.218 dan Rp 257.866.000. Sementara aset dari Amri sebesar Rp 3.443.446.293.

Atas penyitaan itu, Direktorat Jenderal Pajak telah menyatakan laporan keuangan wajib pajak PT ACK baik penjualan dan laba bersih pada 2019 tersisa Rp 0.

Awal KPPU Selidiki PT ACK

KPPU telah mengendus praktik monopoli PT ACK terkait ekspor benih lobster sejak akhir 2020 lalu. Saat itu, KPPU telah menduga PT ACK melanggar berkaitan dengan praktik monopoli pada pasal 17 dan tentang persekongkolan usaha pada pasal 24 Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 tentang persaingan usaha.

Setidaknya kala itu, ada tiga bukti kuat yang dibeberkan terkait pelanggaran jasa layanan pengiriman ekspor benih lobster oleh PT ACK. Pertama, adanya indikasi monopoli pada penunjukan pengiriman ekspor benur lobster tersebut.

Bukti kedua adalah terjadinya praktik monopoli bisnis, yakni penetapan tarif tak yang tinggi dalam pengiriman ekspor benih lobster. Untuk diketahui, PT Aero Citra Kargo (ACK) selaku 'forwarder' benur dari dalam negeri ke luar negeri mematok harga Rp 1.800/benih.

Bukti ketiga, ekspor benih lobster hanya lewat satu pintu keluar yakni Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Padahal banyak pilihan bandar udara yang dapat menjadi akses pengiriman.


Hide Ads