Pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, mal Sarinah kini tampilannya sudah semakin cantik setelah direnovasi. Meski kondisinya jauh lebih baik, Sarinah tak lepas dari kritik.
Sejumlah orang menilai bahwa berbagai produk yang dijual di Sarinah, harganya terbilang cukup mahal. Sehingga, dianggap hanya cocok untuk kalangan menengah ke atas saja. Benarkah? Berikut fakta-faktanya:
1. Ramai saat Akhir Pekan
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Jumat (17/6/2022), pukul 10.00-11.30 WIB, memang jumlah orang yang berkunjung masih dapat dihitung dengan jari. Menurut keterangan satpam setempat, Sarinah baru mulai ramai saat siang hari menjelang jam istirahat makan siang, para pekerja kantoran yang ada di sekitar Sarinah.
Satpam tersebut juga mengungkapkan di akhir pekan, pengunjung Sarinah akan lebih banyak jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"Ramainya kalau weekend, dari pagi sampai malam," katanya.
2. Menjual Produk Lokal Khas Indonesia
Di sekitar area lantai 3 mal Sarinah misalnya, banyak terpajang produk-produk seni kerajinan mulai dari pajangan untuk rumah, perlengkapan makan dan beberapa jenis tas.
Harga produk yang dijual di sana memang lumayan cukup tinggi buat kebanyakan kantong masyarakat Indonesia. Misalnya, wayang untuk pajangan yang terbuat dari kayu dengan ukuran sedang saja bisa dibanderol Rp 4,2 jutaan, ukuran besarnya bisa mencapai belasan juta.
Pajangan sosok Prabu Kresna bahan kayu dihargai Rp 865 ribu, serta frame kaca wayang kulit harganya tembus Rp 526 ribu. Selain itu, ada juga kerajinan tempat tisu dari yang terbuat dari rotan Rp 230 ribu, tas wanita ulir dihargai Rp 600 ribu, kerajinan tangan wadah dari daun pisang dan eceng gondok seharga Rp 90 ribu.
(eds/eds)