Dengan mendapatkan selisih harga dari uang fotokopi buku diktat, jika dilihat dari teman satu angkatan yang berjumlah 100 orang, tentu bisnis ini bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan bagi CT sebagai mahasiswa. CT pun mendapatkan keuntungan dari jasa fotokopinya tersebut sebesar Rp 15.000.
Ia mengaku uang sebesar itu bisa didapatkan dengan proses mudah. Menurutnya, kuncinya juga sederhana, yaitu jaringan dan kepercayaan. "Saya percaya keuntungan Rp 15.000 yang pertama tersebut merupakan momentum pembangkit kepercayaan diri selanjutnya," katanya,
Akhirnya, dari situ ia mampu mendapatkan puluhan ribu rupiah berikutnya, ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Lalu, kabar mengenai harga fotokopi CT yang jauh lebih murah dibanding di toko-toko sekitar kampus waktu itu meluas begitu cepat, tidak hanya di angkatan FKG, tetapi juga hampir di semua jurusan, hingga terdengar ke telinga beberapa dosen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika CT melihat di kampus ada ruangan kosong di bawah tangga, CT menggunakan ruangan itu untuk bisnis fotokopinya. Karena jika Ia harus pulang pergi dua hingga tiga kali seminggu Salemba-Grogol untuk fotokopi, waktu yang terbuang terlalu banyak.
"Kalau saya bisnis fotokopi di kampus, hal itu akan lebih mudah. Lagi pula, para mahasiswa pasti akan lewat tangga itu. Waktu itu belum ada tangga berjalan, apalagi lift. Saat mengajukan kepada otoritas kampus juga relatif gampang. Kedekatan dengan berbagai elemen kampus tidak menyulitkan saya saat meminta izin untuk memanfaatkan area kosong di bawah tangga tersebut," ungkap CT.
Pihak kampus pun langsung mengizinkan. CT dengan cepat menghubungi teman yang punya mesin fotokopi, untuk menaruh mesinnya di situ. CT tidak mungkin sendiri seharian duduk menjaga tempat fotokopi tersebut, karena ia juga harus kuliah. AKhirnya, CT cukup meminta komisi Rp 2,5 untuk setiap lembar fotokopi di situ. Dengan cara itu, Ct juga tidak mungkin dibohongi oleh penjaga mesin fotokopi, karena sudah ada alat penghitung (counter) di setiap mesin sebagai alat kontrol. Sejak saat itu, dirinya pun dikenal sebagai sang 'Juragan Fotokopi Kampus'.
Nah, itu tadi salah satu kisah menarik dari salah satu orang terkaya di Indonesia saat ini. Penasaran dengan cerita inspiratif CT lainnya? detikers bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan CT lho!
Caranya gimana? Lihat di halaman berikutnya.
Simak Video "Tanda Syukur Ulang Tahun ke- 60, CT Bagikan E-Book dan Undang Makan Malam"
[Gambas:Video 20detik]