Dimusuhi Negara Barat, Putin Pilih India sampai China Jadi Bestie Dagang

Dimusuhi Negara Barat, Putin Pilih India sampai China Jadi Bestie Dagang

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 24 Jun 2022 09:35 WIB
FILE - Chinese President Xi Jinping, right, and Russian President Vladimir Putin talk to each other during their meeting in Beijing, China on Feb. 4, 2022. Three weeks ago, on the eve of the Beijing Winter Olympics, the leaders of China and Russia declared that the friendship between their countries has no limits. But that was before Russias invasion of Ukraine, a gambit that will test just how far China is willing to go. (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)
Foto: Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File
Jakarta -

Sejumlah negara barat kini memberikan sanksi kepada Rusia akibat penyerangan ke Ukraina. Menanggapi hal tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan jika dia akan menjadikan Brasil, India, China dan Afrika Selatan sebagai sahabat dagangnya yang baru.

Dalam video pembukaan KTT BRICS Putin menyampaikan jika pemerintah Rusia berupaya untuk mencari alternatif baru untuk menggerakkan perekonomian.

"Kami aktif melakukan pencarian alternatif baru untuk perdagangan internasional terutama dengan negara BRICS," kata dia dikutip dari CNN, Jumat (24/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin menyebutkan aktivitas perdagangan dengan negara-negara ini bisa meningkat sebesar 38% dan mencapai US$ 45 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2022 ini.

Putin menyebut saat ini Rusia sedang bernegosiasi untuk investasi dan meningkatkan pangsa pasar untuk penjualan mobil, peralatan lain sampai perangkat keras China.

ADVERTISEMENT

Selain itu Rusia juga akan meningkatkan ekspor minyak ke China dan India yang telah membeli dalam jumlah besar dengan harga khusus. Impor minyak mentah China dari Rusia melonjak hingga level tertinggi pada Mei 2022 lalu. Ini menggeser posisi Arab Saudi yang sebelumnya merupakan negara pemasok utama di China.

Putin menyebutkan jika sistem Rusia juga berupaya untuk menghubungkan sistem perbankan dari negara tersebut. Ini artinya Rusia menemukan cara baru untuk bertransaksi tanpa bergantung dengan dolar AS atau Euro. "Kami membangun sistem baru untuk melakukan penyelesaian atau settlement internasional," jelas dia.

Dalam pidato tersebut, Putin juga menyebut negara Barat tak memegang prinsip dasar ekonomi pasar dan perdagangan bebas. Dia menyebutkan jika negara Barat merusak iklim bisnis secara global dan memberikan dampak negatif untuk penduduk dunia.

KTT BRICS ini digelar di Beijing yang merupakan forum internasional yang dihadiri oleh Putin dan kepala negara atau pimpinan ekonomi lainnya.




(kil/das)

Hide Ads