Efek Berantai Larangan Ekspor Berujung Jatuhnya Harga Sawit Petani

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Rabu, 29 Jun 2022 13:22 WIB
Foto: ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Jakarta -

Harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani anjlok cukup dalam. Di Provinsi Riau misalnya, harga TBS sawit sudah di bawah Rp 1.000/kg. Di sana, rata-rata TBS sawit petani hanya dihargasi sekitar Rp 990/kg.

"Harga hari ini Rp 990 per kg untuk hantaran. Kalau jemput harga bisa Rp 940 per kg ," kata salah seorang petani sawit, Sultan kepada detikSumut, Jumat (24/6/2022) lalu.

Padahal, beberapa pekan lalu, harga TBS sempat menyentuh angka Rp 1.575 per kg. Namun, terus tertekan dan menyentuh level rendah.

Hal senada disampaikan petani sawit asal Kuantan Singingi, Ali Wahidin. Menurut Ali, harga sawit di daerahnya rata-rata Rp 1.050 per kg.

"Kemarin panen harga Rp 1.050, tidak tahu sekarang. Mungkin sudah turun lagi harga," kata Ali.

Bila tak ada respons serius, kondisi ini bisa jadi ancaman sendiri bagi pelaku industri sawit khususnya di tingkat petani. Mereka khawatir usahanya bisa gulung tikar karena harga yang berlaku saat ini belum bisa menutup biaya produksi seperti pupuk dan upah buruh tani.

Lantas apa pemicunya?

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung mengatakan, kondisi ini tak lepas dari kebijakan pemerintah menerapkaan larangan ekspor sawit.

Saat ini, pelaku usaha diwajibkan melakukan pemenuhan pasokan dalam negeri atau Domestik Market Obligation (DMO) agar bisa memperoleh persetujuan ekspor. Namun, ada permasalahan dalam penerapannya di lapangan.

Bersambung ke halaman selanjutnya.




(dna/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork