Sementara itu, kondisi yang hampir sama juga terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Menurut Sekretaris GAPKI Cabang Kalsel Hero Setiawan, kondisi tangki CPO milik perusahaan anggota GAPKI di sana juga nyaris penuh.
"Secara umum kondisinya sangat mengkhawatirkan," kata pria yang biasa disapa Iwan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iwan, kondisi di Kalsel agak lebih baik lantaran tertolong keberadaan pabrik biodiesel yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Memang di Kalsel ini ada pabrik biodiesel yang bersedia menerima CPO dari kita, tapi kan terbatas juga," kata Iwan.
Pabrik kelapa sawit di Kalsel juga mengurangi produksi dengan cara mengatur periode panen. Jika biasanya tanaman dipanen 6-7 hari sekali, kini diundur menjadi 8-10 hari.
"Dengan cara itu masuknya TBS ke PKS kan menjadi berkurang. Itu strategi yang bisa kami lakukan," katanya.
Sebagai tambahan informasi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Suparmi mengatakan, kapasitas tangki CPO masing-masing PKS rata-rata tinggal seminggu.
"Mudah-mudahan cepat ada jalan keluarnya," kata Suparmi dalam keterangannya.
Suparmi menambahkan, kebetulan di Kalsel ada dua industri biodiesel dengan kapasitas produksi masing-masing 1.500 ton per hari. Ditambah lagi, ada pabrik minyak goreng berkapasitas 2.500 ton dan 3.000 ton per hari sehingga sedikit banyak bisa membantu pabrik kelapa sawit (PKS)
"Pabrik-pabrik industri hilir inilah yang bisa membantu pabrik CPO yang tidak punya industri turunan. Kita masih bersyukurlah ada industri turunan CPO. Tapi ya tetap tidak bisa langsung menolong PKS-PKS dan menaikkan harga TBS seperti semula," kata Suparmi.
Suparmi berharap pemerintah pusat bisa segera membantu kondisi industri sawit di Kalsel.
Simak Video "Video: NCT DREAM Bersiap Gelar Konser dan Rilis Album Baru"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)